JAKARTA, IndonesiaPos – Anggota Komisi VI DPR RI menggelar rapat dengan Perusahaan BUMN PT Waskita Karya. Salah satu Anggota Komisi IV dari Fraksi PDI Perjuangan, Sonny T Danaparamita mempertanyakan perihal kompetensi PT Waskita Karya yang dalam pengelolaan perusahaannya dianggap sedikit melebar dengan bidang dan tupoksinya, sehingga perusahaan plat merah tersebut melalukan pengelolaan yang tidak jelas.
“Mendengar paparan Pak Dirut tadi, saya gagal paham dengan rencana kerja dari PT. Waskita Karya. Di satu sisi ingin menjadikan Waskita sebagai BUMN yang hanya bergerak di bidang konstruksi. Tapi di sisi yang lain malah melakukan praktek jual beli ruas jalan tol dan bahkan seperti melakukan pengelolaan yang tidak jelas.” Kata Sonny. Senin (14/02/2022).
Ia mengaku bingung, ketika PT Waskita Karya melakukan pembelian beberapa ruas Tol milik swasta dengan alasan pengelolaannya tidak maksimal, namun disisi lain, beberapa ruas tol milik PT Waskita dengan kondisi yang bagus malah dijual dengan alasan margin keuntungan yang cukup besar.
“Beberapa ruas tol dibeli dengan alasan swasta tidak maksimal pengelolaannya. Tapi beberapa ruas tol miliknya malah di jual dengan alasan bagus dan mendatangkan margin keuntungan yang cukup tinggi, terus terang hal ini yang membuat saya gagal paham,”ingkap Sonny.
Atas Kejadian tersebut, ia meminta Dirut Waskita Karya agar bersungguh-sungguh dengan komitmennya, sehingga dapat membawa Waskita sebagai BUMN yang berkompeten dan profesional sesuai dengan bidangnya.
“Saya meminta kepada Dirut PT Waskita Karya, untuk memperjelas kompetensi pengelolaan perusahan BUMN ini, dan saya juga minta untuk secara periodik PT Waskita Karya melaporkan perkembangan dari anak-anak perusahaannya yang saat ini telah mendapatkan dana segar yang berasal dari Penyertaan Modal Negara,”terangnya.
Selain itu, Sonny juga menyinggung soal PT Waskita Karya yang memiliki Hutang sejumlah 90 T. Sonny meminta kepada Dirut PT Waskita Karya, untuk menjelaskan secara terbuka tentang kendala dan persoalan yang dialami perusahaan BUMN tersebut.
“Beri kami penjelasan dengan jujur mengenai kendalan dan maslah yang dihadapi PT Waskita, sehingga tanggungan hutangnya saya dengar hingga 90 T. Kami di Komisi VI pasti tidak tinggal diam. Apa yang dapat kita bantu pasti akan kami lakukan jika Waskita menyampaikan masalah-masalahnya secara jujur dan terbuka,”pintanya.
Sementara itu, upaya meningkatkan pendapatan ekonomi yang dilakukan oleh PT Waskita Karya, dalam bentuk pengelolaan dan rest area, menurut Sonny masih kurang maksimal. Sebab, dalam pengelolaan rest area, tidak optimal dalam menjalin kerjasama dengan para pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM), karena mereka memiliki peluang dan prospek yang menjanjikan untuk meningkatkan sirkulasi perputaran ekonomi yang ada di beberapa rest area jalan tol.
“Jika berbicara tentang peningkatan ekonomi, saya ingin bertanya apakah sudah ada kajian ekonomi soal bagaimanan teman-teman UMKM dapat peluang di rest area yang ada di ruas-ruas tol ini, karena saya melihat masih belum maksimal. Sebab, hanya di beberapa rest area tertentu saja pelaku UMKM itu dapat tempat usaha, sementara di tempat lain tidak ada karena biaya sewa yang mahal,”tandasnya.
Kembali Sonny meminta Dirut PT Waskita Karya, agar menjalankan komitmennya dalam peningkatan ekonomi salah satunya, dengan berkolaborasi bersama kementerian koperasi dan UMKM untuk memaksimalkan potensi Pelaku UMKM diaman para pelaku UMKM tersebut, dapat di ajak kerja sama untuk mengisi dan mengembangkan lahan rest area di ruas-ruas tol untuk memasarkan produknya,
“Kalau PT Waskita Karya ini punya komitmen untuk meningkatkan ekonomi dan membatu kesejahteraan masyarakat dan para pelaku UMKM, maka saya minta untuk dapat berkolaborasi, kementerian Koperasi dan UMKM agar dapat memaksimalkan potensi pelaku UMKM dalam tata kelola untuk mengisi rest area yang ada di ruas-ruas tol” Pungkasnya. (*)