JAKARTA, IndonesiaPos
Pulau Jawa merupakan pusat pabrik pakan di Indonesia, dengan 72% pabrik pakan ternak yang tergabung dalam Gabungan Perusahaan Makanan Ternak (GPMT) dan Pusat Peternakan Ayam Petelur. Kedua jenis usaha ini mengkonsumsi lebih dari 70% jagung segar. Jumlah kebutuhan jagung bulanan secara nasional rata-rata sebanyak 1,5 juta ton, jumlah ini bisa dihasilkan dari 300 ribu hektar lahan. Hal ini didasarkan dari besaran rata-rata produktivitas per hektar mencapai 5 ton.
Berdasarkan hasil pengamatan di Kabupaten Probolinggo Jawa Timur, seperti yang di sampaikan oleh Suheri Petugas PIP Kab. Probolingo, rata-rata produksi jagung tingkat petani di Proboliggo sebanyak 8 ton per hektar dengan biaya produksi rata-rata Rp. 14 juta dan rata-rata harga jual Rp. 4.300 dengan kadar air 22% maka petani bisa memperoleh pendapatan kurang lebih Rp. 20 juta
Bila dibagi dengan masa tanam jagung yang rata-rata sekitar empat bulan sejak persiapan maka petani memperoleh pendapatan bulanan sebesar Rp. 5 juta per bulan. Dengan jumlah pendapatan tersebut, menjadi rejeki tersendiri bagi petani, karena jumlah tersebut lebih tinggi dari upah minimum di Probolinggo.
Di tempat terpisah, Suwandi Direktur Jenderal Tanaman Pangan menyatakan berdasarkan data yang dihimpun pertanaman Jagung yang dilakukan pada periode Oktober-Desember 2019 telah siap untuk penyediaan jagung periode Januari-Maret 2020. “Stok yang tersedia cukup untuk memenuhi kebutuhan produksi pakan selama 45 hari ke depan. Dan stok ini akan bertambah saat masa panen jagung pada awal Februari,” tambah Suwandi.
Diperkirakan pada bulan Februari akan dipanen 476.466 hektar, lebih dari cukup memenuhi kebutuhan jagung. Sebaran terdiri 95.600 hektar di Sumatera, 245.200 hektar di Jawa, 93.700 hektar di Sulawesi dan sisanya ada di provinsi lain. Produksi jagung sepanjang tahun 2020 diperkirakan akan jauh lebih tinggi dari 2019 karena berbagai upaya program peningkatan luas tanam dan produktivitas. Bisa diprediksi stok jagung akan aman sepanjang tahun 2020.
“Kita laksanakan hal-hal yang menjadi arahan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo. Dengan stok jagung yang aman Mentan ingin seluruh stake holder pakan ternak dapat menyerap jagung petani lokal untuk memenuhi pasokan dalam negeri, ujar Suwandi
Menurut Suwandi sentra jagung yang ada saat ini perlu didekatkan dengan industri unggas. “Kami minta dinas pertanian di daerah bisa memberi informasi wilayah panen jagung dan info ini hendaknya disebarluaskan. Jadi industry peternakan ini akan terbantu untuk mencari lokasi menyerap jagung petani. Diingatkan juga oleh Suwandi menjelang panen raya jagung Februari hingga April 2020 perlu antisipasi dini. “Memasuki musim panen raya jagung, kami minta penyiapan sarana panen, pengering dan gudangnya sehingga hasil panen bisa disimpan dan dijual kembali saat harga bagus. Ini untuk menstabilkan harga juga agar tidak anjlok saat panen raya,” tuturnya.
Manisnya pendapatan dari jagung saat ini tentunya dibayar oleh petani dengan pengorbanan yang lebih tinggi, dimana petani secara rutin melakukan penyiraman pada saat pertanaman, hal ini karena jagung yang dipanen sekarang berasal dari pertanaman yang dilakukan pada Bulan Oktober Tahun 2019. Kementerian Pertanian optimis panen jagung lokal dapat memenuhi kebutuhan nasional.(sul)