JAKARTA, IndonesiaPos
Ketua Majelis Pertimbangan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) M Romahurmuziy mengaku mendengar ada upaya pemenangan Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang melibatkan aparat.
“Sejak sebelum pemilu (14 Februari 2024), saya mendengar ada operasi pemenangan PSI yang dilakukan oleh aparat,” kata Romy, Senin (4/3/2024).
Menurut informasi yang ia terima, aparat memberi target kepada penyelenggara pemilu agar PSI memperoleh 50 ribu suara di tiap kabupaten atau kota di Jawa. Lalu, 20 ribu suara di tiap kabupaten atau kota di luar Jawa.
Upaya itu dilakukan dengan menggunakan dan membiayai jejaring organisasi masyarakat (ormas) kepemudaan tertentu. Ia mengungkapkan ormas itu pernah dipimpin salah seorang menteri dan bertugas memobilisasi suara PSI dengan mencoblos gambar partai.
“Setidaknya itu yang saya dengar dari salah satu aktivisnya yang diberikan pembiayaan langsung oleh aparat sebelum pemilu,”tutur Romy.
Ia meyakini operasi itu tidak berjalan mulus sehingga perolehan suara PSI berdasarkan hitung cepat atau quick count jauh di bawah parliamentary threshold (PT) atau ambang batas parlemen sebesar 4%.
“Akurasi quick count menurut pimpinan lembaga-lembaga survei senior adalah plus-minus 1%. Sehingga untuk lolos PT 4% dibutuhkan setidaknya angka quick count lebih dari 3%. Artinya, kalau sebuah partai mendapat QC 3%, dalam real count dia dapat dibenarkan jika mendapat 4%,” jelasnya
Sebelumnya, publik dihebohkan dengan perolehan suara PSI yang naik signifikan dalam waktu singkat berdasarkan data real count KPU.
Partai yang dipimpin Joko Widodo (Jokowi), Kaesang Pangarep, itu memperoleh 2.404.199 suara atau sudah tembus 3,13% berdasarkan data per Senin, 4 Maret 2024, pukul 06.07 WIB.
Padahal, dari data hasil hitung cepat atau quick count sejumlah lembaga survei, suara PSI tidak mencapai 3%.