JAKARTA- IndonesiaPos
Beberapa bulan terakhir ini banyak pelanggan PT PLN mengeluhkan tagihan listrik yang membengkak meski rumahnya tidak ditempati. Kasus ini membuat pelanggan banyak yang bertanya-tanya, karena tagihan tidak sesuai dengan pemakaian.
Ditengah kondisi pendemi covid-19 yang melanda Indonesia hingga kini belum selesai, banyak pelanggan menjerit, karena lonjakan tagihan listrik yang mencekik leher, hingga melonjak dua kali lipat.
Atas peristiwa tersebut, Ketua Umum Perseduluran Satu Hati, Mas Yanto, minta Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir, turun tangan untuk meng-evaluasi atau menyelidiki kasus ini hingga ke tingkat paling bawah.
Sebab, menurut dia, ada dugaan permainan ditingkat bawah. Dan jika ini dibiarkan tidak segera ditindaklanjuti, dikhawatirkan akan terjadi seperti kasus Jiwasraya, sehingga PT PLN akan mengalami nasib serupa.
“Kami minta Pak Erick Thohir segera mengambil langkah untuk mengatasi permasalahan ini. Meski kasus ini terbilang kecil, tapi jika dihitung dengan jutaan pelanggan, nilainya bukan lagi ratusan juta, atau miliaran rupiah, tapi triliunan rupiah, belum lagi ada kebocoran lain,”ulas dia.
Untuk mengatasi persoalan ini, menurut Mas Yanto, Menteri BUMN harus menggandeng pihak penegak hukum, seperti Kejaksaan atau kepolisian, sehingga tidak ada celah bagi oknum PLN untuk bermain.
“Memang, di tubuh PT PLN itu ada juga petugas pengawas, tapi lebih baik ada pengawas dari luar institusi PLN, sehingga ketika ditemukan penyimpangan langsung diproses hukum,”imbuhnya.