PAMEKASAN, IndonesiaPos
Sebagai Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Waru, Pamekasan, Madura Jawa Timur terus meningkatkan fungsi layanan kesehatan kepada masyarakat di Pantai Utara Pamekasan.
Tak hanya itu, keberadaan dan kesiapan medisnya juga harus dalam keadaan yang baik dan prima selama 24 jam pelayanan.
Apalagi didukung anggaran yang besar, bahkan, RSUD Waru mendapatkan alokasi anggaran dari Dana bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) tahun 2021 ini.
Direktur RSUD Waru, dr Hendarto mengatakan, anggaran itu ada 2 Milyar rupiah yang akan digelontorkan pada Badan Layanan Usaha Daerah (BLUD) pada tahun 2021 ini.
Dana itu merupakan sebagian dari total DBHCHT sebesar Rp 64,5 milyar yang ditera Pamekasan, untuk tiga sektor utama. Yakni untuk kesejahteraan masyarakat, bidang penegakan hukum, dan bidang kesehatan.
“Sedangkan alokasi untuk RSUD Waru itu akan dialokasikan untuk pemutakhiran berbagai pengadaan obat habis pakai dan layanan kesehatan lainnya di RSUD belahan Utara,”kata Hendarto.
Menurutnya, RSUD akan memanfaatkan 2 Milyar DBHCHT untuk berbagai hal sesuai aturan pemerintah. Yang diantaranya, pengadaan obat dan Bahan Habis Pakai (BHP) yang memang dinilai perlu disiapkan sesegera mungkin.
“Termasuk juga untuk belanja kebutuhan dan perlengkapan penanganan covid-19 seperti masker, hazmat dan oksigen medis,” jelasnya.
Kemudian untuk biaya servis alat-alat kesehatan yang rusak dan sangat dibutuhkan perbaikan agar bisa digunakan dengan baik. Juga sekaligus untuk biaya kalibrasi peralatan agar menjaga seluruh alat medis bisa efektif dan kenyamanan pasien terjaga.
“Sementara untuk pengadaan obat dan Bahan Habis Pakai, seperti misalnya alkohol, betadine, handscoon, dan lain-lain. Kemudian juga untuk biaya servis alkes yang rusak, lalu untuk perbaikan alat dan untuk kalibrasi. Jadi ada empat peruntukannya,” ungkapnya pada Senin (30/08/2021).
Hendarto menambahkan, untuk pengadaan obat-obatan, saat ini sudah berjalan dan bertahap untuk pengadaan barangnya. Bahkan, sudah ada beberapa obat yang sudah tiba dan sesuai harapan, juga ada pula beberapa obat yang sudah proses pengiriman dari produsen.
“Dan alhamdulillah untuk pencapaian pembelajaan obat dan barang habis pakai sudah 51 persen menurut petugas pengadaan Kami,” ujarnya pada awak media.
Dia mengakui DBHCHT sangat bermanfaat bagi RSUD Waru untuk pemenuhan kebutuhan medis, dalam meningkatkan mutu. Khususnya untuk pelayanan kepada masyarakat terutama juga untuk pembelian alat-alat kesehatan.
“Untuk sekarang ini karena terbatas, kami tidak dapat alkes tetapi dalam alokasi untuk obat lalu perbaikan alat sama kalibrasi,” pungkasnya. ( an)