<

Terbongkar, FBA Minta Proyek ke Dinas Perkim dan PUPR Atasnama Sekda dan Bupati

BONDOWOSO, IndonesiaPos.o.id

Ternyata kehebohan sejumlah asosiasi dan rekanan di Bondowoso yang terkait dugaan bagi-bagi paket pekerjaan dinas yang diberikan kepada oknum politisi PPP, oknum Kontraktor, LSM, Wartawan, IKSASS dan GP Ansor akhirnya terbongkar.

Hal itu diungkapkan Nawiryanto, ketua DPC Hanura Kabupaten Bondowoso. ia menceritakan melalui sambungan telepon,  bahwa awal terbentuknya forum Bondowoso amanh (FBA) ketika dirinya dipanggil Sekda kerumah dinasnya.

“Saat itu dirumah Sekda sudah banyak tamu yang terdiri dari rekanan, IKSASS dan Ansor, sekitar 25 orang. Tebentuknya FBA tersebut atas perintah Sekda, agar ada wadah untuk menampung program,”kata Nawiryanto. Kamis, (31/10/2019).

Kemudian, setelah FBA itu terbentuk, maka dalam forum tersebut dianggatlah James, sebagai koordiantor I, dan Ahmadi sebagai koordinator II. Karena merasa sudah ada wadah, kemudian Ahmadi menerima company profile sebanyak 56 CV, yang kemudian company profile diserahkan kepada koordinator I, (James). Selanjutnya Ahmadi dan Zen mendatangi Dinas Perkem minta paket yang mengatasnamakan Sekda.

“Tidak hanya ke Dinas Perkim, tapi dua orang tersebut mendatangi Plt Kepala Dinas PUPR Mulyadi dirumahnya. karena mengatasnamakan Sekda, lagi-lagi dua Ahmadi dan Zen mendapat tambahan paket  sebanyak 15 pekerjaan, sehingga total paket pekerjaan yang diterima FBA sebanyak 18 paket,”terangnya.

Sebelumnya, kata Nawiryanto, Sekda berpesan kepada FBA “Nanti kalau ada pekerjaan proyek, mari kita bekerja bersama-sama. Kalau yang tidak punya CV tolong cari CV yang bisa diajak kerjasama. Tapi kalau dapat proyek tolong jangan disubkan proyek tersebut diawasi sendiri dan bagi hasil juga sendiri,” kata Nawiryanto.

“Sedangkan pak Sekda tidak pernah memerintahkan FBA untuk mengumpulkan profil company dan minta-minta paket ke dinas-dinas,”ungkapnya.

Sementara itu, beredar rekaman yang diduga suara Plt Kepala Dinas Permukiman Kabupaten Bondowoso Eko Rusmanto. Dalam pembicaraannya ia mengaku bahwa kejadian ini merupakan kesalahan dari awal ketika Sekda mengumpulkan wartawan dan LSM.

“Karena ada perintah dari Sekda maka kita kasih paket itu ke orang yang mengatasnamakan sekda dan Bupati,”kata suara rekaman yang mirip suara Eko Rusmanto.

Rekaman tersebut menyebut juga nama Dharma, kalau Dharma itu hanya minta paket untuk pesantrennya. Ia juga menyebutkan, bahwa forum tersebut akan diberi paket pada tahun 2020.

“Apalagi ada perintah dari pak Bupati untuk memberikan paket kepada wartawan dan LSM, ya sudah karena semuanya kewenangan Bupati mau apalagi,” katanya dalam rekaman yang berdurasi 3.10 menit itu. (sus)

BERITA TERKINI