BANYUWANGI, IndonesiaPos
Tim Gabungan Satreskrimum Polresta Banyuwangi, Polda Jawa Timur dan Polisi Khusus (Polsus) Lembaga Pemasyarakatan (LP) Banyuwangi berhasil menangkap dua narapidana (Napi) yang kabur dari Lapas Kelas II A Banyuwangi pada Selasa (27/10) dinihari lalu.
Polisi sempat menghadiahi kedua napi yang kabur dari Lapas Taufik Hidayat (22), dan Hadi Trisno Wijoyo (42) dengan timah panas yang menembus dua kakinya karena berusaha melarikan diri saat ditangkap petugas.
Dalam Pers Conference di halaman Mapolresta Banyuwangi, Jumat (30/10), Kapolresta Banyuwangi Kombes Pol Arman Asmara Syarifuddin, mengungkapkan niat untuk kabur ternyata sudah direncanakan ketika berduanya bersenda gurau di sel tahanannya. Bahkan niat itupun juga pernah disampaikan Hadi ke saudaranya yang menjenguknya lewat Facebooknya.
Hadi, salah satu napi yang kabur yang terlibat kasus narkoba itu mengaku nekat kabur, setelah mendengar istrinya menikah lagi dengan pria lain di Pasuruan. Disamping itu, dia merasa rindu kepada anaknya. Sehingga dia merencanakan kabur dengan Taufik, napi kasus curanmor warga Kecamatan Kalipuro, Banyuwangi, teman satu selnya. “Keduanya ditangkap di rumah temannya Hadi, Dusun Kemiri, Desa Pakurejo, Kecamatan Sukorejo, kabupaten Pasuruan”, jelas Arman.
Lebih lanjut Arman, menambahkan mereka ditangkap aparat gabungan diduga usai mengkonsumsi narkoba,
“Karena saat penangkapan ditemukan bong alat hisapnya. Mereka juga berusaha kabur dan melakukan perlawanan saat petugas melakukan penyergapan,Sehingga aparat terpaksa melakukan tindakan tegas dan terukur”, pungkasnya.
Di hadapan puluhan wartawan keduanya mengaku kabur setelah melihat pintu selnya terbuka, Selasa (27/10) dinihari dan mereka membaca doa “Bismillah”, agar pelarianya diberi kemudahan.
“Saya hanya baca Bismillah,” kata Hadi saat ditanya Kombes Pol Arman.
Kemudian keduanya naik dan meloncat pagar, lalu melarikan diri ke utara dan bersembunyi di sebuah gubuk, daerah persawahan, di kawasan Desa Ketapang, yang tak jauh dari stasiun Ketapang dan bersembunyi hingga menunggu waktu malam.
Setelah malam tiba, Hadi dan Taufik pergi ke LCM pelabuhan penyeberangan Ketapang Banyuwangi untuk menyelinap menumpang truk yang lewat jalur pantura tanpa sepengetahuan sopir. Sesampainya di Pasuruan, merekapun langsung menuju ke rumah teman Hadi.
Usai pelaksanaan Pers Converence kedua napi Taufik dan Hadi langsung dijemput petugas lapas Banyuwangi dan sanksi beratpun menanti keduanya. (ris,dod)