<

Tindakan Represif Aparat Kampus UIN Jember, Dikecam GP Ansor Bondowoso

BONDOWOSO, IndonesiaPos – PAC GP Ansor Kecamatan Bondowoso sesalkan tindakan represif aksi mahasiswa UIN KHAS Jember, saat menggelar aksi

Bondowoso,
Ketua PAC GP Ansor Bondowoso Erwin Supriyanto,  menyesalkan sikap represif aparat keamanan kampus kepada peserta aksi mahasiswa UIN KHAS Jember.

Erwin mengecam keras tindakan Security dan Aparat kampus yang melakukan tindakan-tindakan kekerasan saat aksi mahasiswa dilakukan.

“Tindakan itu menurut kami sudah tidak mencerminkan nilai-nilai demokrasi pada mahasiswa. Padahal mahasiswa melakukan aksi itu sudah dijamin oleh undang-undang, “ujar erwin pada media, Selasa, (22/02/2022).

Lebih lanjut, Erwin mengatakan, tidak sepantasnya aparat kampus UIN KHAS Jember melakukan tindakan represif karena itu sudah menyimpang dari nilai-nilai ajaran Ahlussunnah Wal Jamaah.

“Bukannya kampus kita itu didirikan oleh tokoh-tokoh NU di Jember tapi kenapa kok dengan cara represif sikapnya pada mahasiswa aksi, ini kan kalau seperti itu seperti jaman orde baru yang bertindak otoriter pada mahasiswa,” imbuhnya.

Dia menambahkan, pihak kampus harus bertanggung jawab terhadap korban yang Luka-kuka yang saat ini dirawat di rumah sakit.

Selain itu, pihak kampus harus mendengarkan keluh kesah mahasiswa khususnya yang berkaitan dengan pengajuan keringanan UKT, sebab saat ini banyak orang tua mahasiswa terdampak secara ekonomi adanya pandemi Covid-19.

“Seharusnya pihak kampus khususnya Rektor menyadari bahwa mahasiswa kampus UIN KHAS Jember itu berasal dari golongan anak orang tua yang ekonominya menengah ke bawah, maka tidak sepantasnya kampus hanya memberikan keringanan UKT hanya 500 Mahasiswa,”ungkasnya.

Diketahui, ratusan mahasiswa UIN KHAS Jember berunjuk rasa di depan gedung Rektorat. Mereka menuntut kejelasan tentang keringanan biaya Uang Kuliah Tunggal (UKT).
Dalam aksi itu, para mahasiswa melakukan aksi tutup mulut. Mereka juga membakar ban bekas.

“Aksi hari ini, adalah lanjutan dari aksi kemarin dan yang sudah kami lakukan sejak Jumat (18/2/2022),” kata korlap aksi Mohammad Hisyam, Senin (21/2/2022).

Mereka memenuhi halaman depan gedung Rektorat UIN KHAS. Menunggu tanggapan dari pihak kampus, khususnya Rektor UIN KHAS Jember Profesor Babun Suharto.

“Tuntutan kami masih sama, kita minta kejelasan terkait pengajuan keringanan UKT itu. Karena disampaikan saat itu dapat keringanan 45 persen, juga sudah ada 3.000 mahasiswa yang mengajukan. Tapi hanya 545 mahasiswa yang diterima, nah yang lain bagaimana? Ini harus jelas dan bisa dijelaskan oleh pimpinan,” ujar Hisyam.

Hisyam menegaskan aksi akan terus dilakukan hingga ada penjelasan dari Rektorat. “Sampai pihak rektorat memberikan penjelasan, dan tuntutan kami diterima. Jika tidak aksi (unras) ini, akan terus kami lakukan,”tegasnya. (Heru)

BERITA TERKINI