<

Tingkat Perekonomian Petani Rendah, Masyarakat Minta Kepedulian Pemerintah

JEMBER – IndonesiaPos

Keterpurukan perekonomian secara nasional berdampak pula pada keluhan masyarakat kurang mampu di wilayah. Dari penelusuran media, khusus kabupaten Jember, banyak masyarakat yang kekurangan biaya untukpemenuhan kebutuhan sehari-hari. Terlebih lagi banyak masyarakat Jember yang hidup dalam perekonomian pas-pasan.

Syamsul misalnya, warga kecamatan Mayang yang dalam memenuhi kebutuhan hidupnya bergantung dari  buruh tani. Sedangkan dirinya harus menghidupi keluarga. Sehingga ia harus membanting tulang untuk memenuhi kebutuhan tersebut, terutama kebutuhan makan.

“Alhamdulillah masih bisa makan, meski sekedarnya sebab penghasilan sehari-hari dari buruh tani sangat minim,” ungkapnya.

Karena itu dirinya berharap ada bantuan dari pemerintah untuk menambah penghasilannya.

” Ya lumayan lah kalau ada bantuan dari pemerintah, bisa untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari,”tambahnya.

Hal senada juga disampaikan Ibu Lena, warga Pakusari. Dia sebagai ibu rumah tangga sekaligus buruh pabrik juga merasakan hal yang sama. Bahkan akhir-akhir ini kebutuhan sehari-harinya semakin banyak, apalagi untuk tambahan biaya sekolah anaknya. Sehingga ia harus mencari pekerjaan tambahan untuk membantu penghasilan perekonominanya.

“Yah gimana lagi mas, semua serba mahal, kebutuhan banyak. Ini yang membuat saya pusing,”katanya.

Selama ini dirinya belum tersentuh bantuan pemerintah, padahal banyak tetangganya yang sudah pernah mendapat bantuan dari pemerintah.

Menyikapi persoalan ini, media berusaha mengkonfirmasi A.Helmi Lukman, kepala dinas Sosial Jember.

Ia menjelaskan,dirinya sering mendapat keluhan dari masyarakat. Bahkan tidak sedikit dari mereka yang menanyakan tindakan pemerintah dalam memenuhi keluhan masyarakat tersebut.

“Karena Itu, dinas sosial untuk tahun kini sedang memproses validasi data untuk BLT DBHCHT (Bantuan Langsung Tunai Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau) bagi sekitar 78 ribu warga,”urainya.

Bantuan tersebut menurut Helmi diambilkan dari Corporate Sosial Responsibility (CSR) bagi hasil cukai rokok dan tembakau.

“Seperti tahun-tahun sebelumnya, BLT kali ini diberikan kepada masyarakat yang belum pernah mendapatkan bantuan, baik dari pemerintah pusat maupun anggaran APBD,”terangnya.

Sehingga murni diperuntukkan bagi masyarakat yang sama sekali tidak mendapatkan program bantuan.

“Besarannya Rp.400 ribu per orang yang akan disalurkan melalui kantor pos Indonesia,”tambahnya.

Dirinya meminta kepada masyarakat untuk bersabar sambil menunggu proses administrasinya selesai.” Segera akan kita bagikan ketika sudah valid data penerima dan sistem pencairanya,”tegasnya.

Untuk tahun 2023 lalu, dinas sosial Jember sudah mencairkan ribuan BLT DBHCHT kepada masyarakat.(Kik)

Harga Beras Terus Melambung Tak Bisa Mensejahterakan Petani

BERITA TERKINI