JAKARTA, IndonesiaPos.co.id
Evakuasi korban kerusuhan Wamena, Papua, terus dilakukan oleh pemerintah melalui kekuatan TNI AU dan Polri di sana hingga hari ini. Sementara itu, Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) sudah memerintahkan kepada TNI-Polri untuk melakukan pengejaran kepada para Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Organisasi Papua Merdeka (OPM) yang merupakan dalang semua kerusuhan selama ini.
Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) XVII/Cenderawasih, Lekol CPL Eko Daryanto mengatakan, pihaknya saat ini tinggal menunggu koordinasi atau perintah dari Mabes TNI unutk mengambil langkah-langkah taktis melaksanakan perintah operasi pengejaran KKB yang diamanatkan Presiden.
“Kodam Cendrawasih tunggu perintah dari Mabes TNI. Untuk sementara (kami) mengerahkan kekuatan yang dimiliki Kodam Cendrawasih. Sedangkan kekuatan dari luar masih tunggu koordinasi Mabes TNI,” terang Kapendam XVII/Cendrawasih, Letkol CPL Eko Daryanto.
Eko lanjut menuturkan, untuk langkah netralisir aksi-aksi kriminal selanjutnya dari KKB, Kodam Cendrawasih sudah melakukan penutupan akses-akses jalan yang diperkirakan bakal menjadi pintu masuk para pengacau. Karena dari apa yang dipantau selama ini, strategi KKB setelah beraksi mereka akan lari ke dalam hutan atau pegunungan.
Tapi satu strategi yang sudah diketahui TNI dan menjadi hal yang membuat militer berhati-hati mengambil tindakan adalah, kadang setelah aksi, para anggota KKB OPM itu akan meleburkan diri, menyatu dengan masyarakat perkampungan terdekat, sehingga dengan kata lain mereka menggunakan rakyat tak berdosa sebagai tameng.
“Jika mereka merasa terancam kekuatan besar TNI, mereka akan berbaur dengan warga, lalu melakukan serangan sporadis. Selama ini, kekuatan KKB sudah diketahui, mereka terpecah dan terbagi di beberapa titik, dan mereka bermain di pegunungan dan hutan yang secara geografis mereka lebih mengenalnya,” sambung Eko.
Kepada RRI, Eko menginformasikan, kondisi Kota Wamena hingga malam ini relatif kondusif. Delapan kali proses evakuasi warga korban kerusuhan menuju Kota Jayapura atau daerah lainnya menggunakan Hercules TNI AU sejauh ini dirasakan lancar.
Pada bagian lain, 40 warga Madura dan Lumajang yang sudah puluhan tahun tinggal di Wamena, Papua, saat ini sudah kembali ke kampung halaman masing-masing. Hal itu terpaksa mereka lakukan akibat adanya kerusuhan berdarah di Wamena, yang tak hanya merenggut nyawa warga pendatang, akan tetapi juga warga asli Papua yang berdiam di Kota Wamena. (kontri)