<

Toni Andreas Turun Tangan Atasi Ketegangan Wali Santri dan Ponpes di Blitar

BLITAR – IndonesiaPos

Perseteruan antara Wali Santri dan pihak Pondok Pesantren Mambaul Sholihin, semakin meruncing, hingga akhirnya Ketua KONI Kabupaten Blitar Toni Andreas turun tangan.

Toni Andreas seseorang yang dekat dengan Da’i muda terkenal. Gus Iqdam segera mengambil langkah dengan melakukan klarifikasi pada pengasuh Ponpes Mamba’us Sholihin 2 , Muhammad Al-Amin di Kantor KONI Kabupaten Blitar. Kamis.

Menurut Toni, sesuai petunjuk dan arahan dari Gus Iqdam agar semua pondok pesantren yang ada di Blitar dan sekitarnya harus dijaga agar tetap aman, rukun dan damai. Sehingga Toni harus segera turun tangan agar permasalahan bisa segera diatasi.

“Hari ini saya mengundang pengasuh pondok untuk mengetahui permasalahan sebenarnya dan mencari penyelesaian dengan sebaik-baiknya,”ujarnya.

Sementara itu, Muhamad Al Amin pengasuh Ponpes menjelaskan tentang kronologi permasalahan tersebut.

“Permasalahan yang diduga pihak pondok melakukan tindakan tidak manusiawi dengan membuang barang milik santriwati yang telah selesai mondok usai acara Purnawiyata  pada Minggu (23/06/2024) lalu, hanyalah kesalahpahamanan,”tegasnya.

Muhammad Al-Amin menjelaskan, kejadian tersebut sebenarnya akibat dari wali santri yang tergesa-gesa mengambil barang milik anaknya, sehingga tidak beraturan.

“Padahal pihak ponpes sudah menghimbau sejak jauh hari untuk pengemasan barang milik santri, tidak ada niatan buruk dari kami, kami hanya memindah barang santriwati ke bawah ruangan agar mempermudah mengambilnya,”jelasnya.

Muhammad Al-Amin menambahkan, hal tersebut dilakukan karena ruangan akan segera dibersihkan untuk persiapan kegiatan selanjutnya. Tapi, santriwati yang barangnya merasa dibuang kecewa dan membagikan kejadian tersebut di media sosial sehingga viral dan banyak netizen yang mengecam tindakan ponpes.

“Dari kejadian itu, pihak Ponpes berjanji akan lebih berhati-hati dalam berkomunikasi dan santri maupun keluarganya. Diharapkan dengan klarifikasi ini bisa meredakan ketegangan atas kesalahpahaman yang terjadi,”ujarnya.

Menurutnya, Pesantren selalu berusaha menjaga hubungan baik dengan seluruh santri serta alumni, memberikan dukungan dan  memberi perlakuan yang sama sehingga tidak ada diskriminasi.

“Tentunya, kita berkomitmen menciptakan lingkungan yang inklusif dan harmonis bagi semuanya,”imbuhnya. (Lina)

Ponpes Nurul Jadid Paiton Teken Kerjasama LKPBT Dengan Tiongkok

BERITA TERKINI