BLITAR – IndonesiaPos
Partai Kebangkitan Nasional (PKB) kota Blitar optimis mendapatkan 7 Kursi di DPRD. Hal ini disampaikan Totok Sugiarto usai melaksanakan kegiatan pemilihan umum di Tempat Pemungutan Suara (TPS). Kelurahan Sukorejo kecamatan Sukorejo kota Blitar, Rabu (14/2/2024).
“Alhamdulillah, pelaksanan pemilu kali ini relatif kondusif tidak terjadi gejolak. Hanya ada beberapa kendala teknis karena banyak kaum muda sebagai petugas KPPS sedikit gagap tapi namanya belajar tidak apa-apa,” kata Anggota DPRD Kota Blitar Totok Sugiarto.
Lebih lanjut Totok memperidiksikan, tingkat kehadiran pemilih ini lebih dari 85%, sehingga kesadaran masyarakat dalam pemilu kali ini tingkat partisipasinya relatif tinggi.
“Misal rata-rata 260-an hadir yang saya lihat di TPS, itu satu hal yang membuat kita bahagia dalam proses demokrasi di kota Blitar ini, sehingga berjalan dengan aman,”tegasnya.
“Tidak ada kendala dan berjalan dengan lancar hanya dijam tertentu sekisaran 08.30 sampai setengah 10.30 ini penuh dengan pengantrian berkepanjangan, semestinya orang tua didahulukan tidak perlu mengantri,”jelasnya.
Totok, mencontohkan, di TPS 35 itu ada orang tua pulang informasi karena sakit, orang itu dikunjungi oleh petugas kerumahnya, ternyata tidak ada.
“Ini sudah jam 1.00 WIB. kira-kira sudah terlambat belum mengumpulkan undangan,”ujarnya.
Meski begitu, Totok Sugiarto mengaku optimis dapat 7 kursi, saat pihaknya melihat data yang kemarin diinput oleh internal tim pemenangan PKB.
Memang sedikit berat di Kepanjenkidul ini, tapi kalau di Sananwetan dia optimis dapat 2 kursi, dan di Sukorejo kita yakin kembali 2 kursi.
“Dengan posisi perolehan suara yang gemuk bisa mendekati kalau bisa 9.000 suara. Insya Allah mendapatkan 3 kursi,”tegasnya,
“Ini wujud dari bentuk DPRD sekarang ini bisa mewakili masyarakat, terbukti ketika mereka maju lagi antusiasme masyarakat ini sebagai basis konstituen bisa kembali lagi ke masing-masing dewan itu,”imbuhnya.
Totok berpesan pada masyarakat, setelah pemilihan ini yang terpenting, jaga persatuan dan kesatuan dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia bahwa pemilu itu hanya alat, jaga kondisifitas, keamanan, kerukunan, bertetangga, persaudaraan, kekeluargaan, jangan terganggu karena proses pemilihan ini.
“Jadi kalau sudah selesai ya selesai siapapun yang terpilih itu bagian dari wakil-wakil rakyat yang kita pilih baik Presiden, DPD, DPR RI, DPRD Provinsi, DPRD Kota/Kabupaten, jadi kembali semula sebagai masyarakat itu yang terpenting jaga kondisi, damai, jaga persatuan, intinya damai pemilu di tahun 2024 ini,”tuturnya. (Lina)