KEDIRI – IndonesiaPos
Perumda Pasar Joyoboyo saat ini menjadi soroton beberapa LSM di kota Kediri, setelah adanya temuan uang retribusi yang hilang entah kemana. Sehingga sejumlah LSM dan organisasi kepemudaan, SAPMA Pemuda Pancasila Kota Kediri, Gerakan Masyarakat Bawah Indonesia (GMBI) dan Gerakan Pemberdayaan Masyarakat Swadaya Hidup Sejahtera (GPM Swahira), mempertanyakan keberadaan uang retribusi tersebut.
Dugaan aliran dana mencapai Rp4,6 miliar itu seharusnya disetorkan ke Kas Daerah dalam bentuk Pendapatan Asli Daerah (PAD), tapi tidak masuk kas Daerah.
Hasil retribusi parkir dan lapak di lokasi Pasar Grosir Ngronggo. Membuat Tiga ormas memutuskan untuk melaporkan resmi ke Ditreskrimsus Polda Jawa Timur dalam waktu dekat, dipastikan bakal dimulai penyelidikan.
Di lansir dari media Kediri Tangguh Djauhari Luthfi, S.E, S.H yang secara resmi menjabat Direktur Utama Perumda Pasar Joyoboyo Kota Kediri, mengaku bahwa di struktur Perumda, terdapat Satuan Pengendali Internal (SPI). Salah satu kewenangannya, merekomendasi direksi melakukan tindakan bila ada kejadian di luar SOP.
“Terkait kebocoran ini memang ada dan kami telah menempatkan checker. Kami tidak mampu mengawasi 24 jam terutama karcis masuk. Tahun ini, Insyaallah ada digitalisasi dalam rencana bisnis. Terkait karyawan akan kami berikan tindakan, namun terkait hukum kami persilahkan kepada APH,”jelasnya.
Sementara itu Ketua Komisi B DPRD Kota Kediri, Erita Dewi menanggapi atas usulan LSM Saroja salah satu Lembaga swadaya masyarakat di kota Kediri yang saat ini memonitor kebijakan pemerintah Kota Kediri dan bakal membentuk Pansus, untuk membongkar masalah yang selama ini terjadi di tubuh Perumda menggelola 9 pasar di Kota Kediri.
“Kita adakan Pansus dan mengajukan usulan Raperda sesuai permintaan Priyo dari LSM Saroja. Karena memang Perumda Joyoboyo, perlu adanya perbaikan secara internal maupun eksternal. Banyak poin akan kita ulas nantinya,”ujarnya.
Mewakili LSM Saroja, Supriyo menyampaikan ucapan terima kasih telah diterima Komisi B atas temuan di internal pasar.
“Potensi menjadikan PAD Kota Kediri cukup besar, jangan sampai hilang. Ini akan menjadi perhatian kita dan disepakati bakal dibentuk Pansus terkait perbaikan pasar,” jelasnya.
Dalam penelusuran ke beberapa pasar di kota Kediri, ditemukan banyak pedagang yang mengeluh atas menurunya pembeli di beberapa pasar,salah satu contoh di Pasar Bandar yang saat ini mengalami penurunan pengunjung belanja.
“Dari pengakuan salah satu pedagang pasar Bandar Ana, mengaku saat ini pasar Bandar sepi pengunjung,”tutur Ana, diturunkan Supriyo
Dijelaskan, Ana yang menuturkan sepinya pengunjung dikarenakan retribusi parkir yang lewat pasar Bandar sudah dicegat untuk membayar parkir,meski hanya sekedar lewat saja.
“Tetap dikenakan retribusi parkir,”tuturnya.
Sementara itu dipasar lainnya di pasar Bandar Ngalim, menurut salah satu pedagang sepinya pengunjung dikarenakan kondisi pasar yang rusak,dan tidak ada pembenahan dari pihak PD Pasar Joyoboyo,tetapi retribusi tetap di tarik.
“Saya Berharap PD Pasar Joyoboyo untuk segera membenahi pasar Bandar Ngalim,sekarang banyak pedagang yang menutup kiosnya,dikarenakan sepi pembeli, dulu masih dikelola oleh kelurahan Bandar Kidul bisa ramai pedagang dan ramai pembeli,”ungkapnya. ( yudi ).
Waspada..!!! Pemenang Lelang Pembangunan Alun-Alun Jember Pernah Masuk Blacklist?