<

Upaya Pemerintah Tangani Corona Sejak Kasus Wuhan

JAKARTA, IndonesiaPos

Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD mengklaim pemerintah sudah sejak awal melakukan langkah-langkah penanganan wabah Virus Corona sejak penyakit Covid-19 merebak di Wuhan, China.

“Sejak awal pemerintah sudah melakukan langkah-langkah serius ketika Covid-19 merebak di Wuhan. Ini mau saya tekankan pada kesempatan ini karena ada yang menuding pemerintah ini main-main tidak sungguh-sungguh,” cetus dia, dikutif dari CNN Kamis (23/4).

Mahfud menuturkan langkah-langkah itu antara lain menutup penerbangan antara Beijing dan Jakarta pada akhir Januari. “Coba dilihat berita-berita, berita sekitar 27, 28, 29 Januari sudah ada pengumuman pemerintah kita serius tutup penerbangan dengan Beijing,” kata dia.

Tak hanya itu, pihaknya juga melakukan penjemputan WNI dari Wuhan, hingga membangun Rumah Sakit Darurat Pulau Galang untuk penanganan wabah.

Mahfud menggarisbawahi bahwa Pemerintah selama ini memiliki perhatian khusus untuk menjaga keselamatan masyarakat, baik dari segi kesehatan maupun ekonomi, di tengah wabah Virus Corona.

“Kita punya perhatian untuk menjaga keselamatan masyarakat dari keterpurukan ekonomi, keterpurukan sosial,” kata dia.

Diketahui, kasus Covid-19 mulai merebak di Wuhan pada Desember 2019. Ketika itu, belum ada kasus positif Corona di Indonesia. Belum ada langkah signifikan yang diambil pemerintah Jokowi-Ma’ruf Amin untuk penanggulangannya saat itu.

Baru pada 31 Januari, Jokowi memerintahkan TNI untuk menjemput WNI yang ada di Wuhan setelah kasus Corona makin tinggi di China. Soal penutupan rute penerbangan RI-China, PT Angkasa Pura II resmi melakukannya sejak 5 Februari.

Pembangunan RS di Pulau Galang sendiri baru diperintahkan oleh Jokowi kepada Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono pada 3 Maret. Rumah Sakit itu mulai dibangun pada 8 Maret.

Selama periode itu, beberapa pejabat mengeluarkan pernyataan dan langkah yang memicu polemik.

Saat belum ada pengumuman kasus positif Corona di Indonesia, pada 29 Februari, Ma’ruf Amin menyebut Corona menyingkir dari Indonesia karena qunut dan doa.

Pada 2 Maret, Jokowi mengumumkan dua warga Depok sebagai dua pasien pertama yang positif Covid-19 di Indonesia.

Saat itu, Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto menyatakan virus corona Covid-19 merupakan jenis penyakit self limited disease atau dapat sembuh dengan sendirinya.

Pada 6 Maret, Mahfud MD menggelar olahraga bersama jajarannya di lapangan Kemenko Polhukam dan Monas. Tak ketinggalan, Mendagri Tito Karnavian juga menggelar olahraga pagi dengan isteri di luar ruangan setelah diisukan terkena Corona, pada 15 Maret.

Terkait kesan santai yang ditunjukan pemerintah pada awal-awal kemunculan Corona ini, Mahfud mengklaim itu dilakukan untuk menjaga masyarakat agar tidak panik. Sebab, kata dia, kepanikan menurunkan imunitas yang bisa memudahkan Virus Corona masuk ke dalam tubuh.

“Bahwa pemerintah sejak awal menyerukan agar kita tidak panik dalam menghadapi serangan Corona itu, itu adalah dalam rangka menghindari kepanikan memang,” dalihnya.

“Saya tidak ingin excuse apa yang dilakukan oleh pemerintah, tapi informasi itu perlu menjadi catatan kita semua bahwa sejak awal kita sudah mengantisipasi itu dengan sungguh-sungguh,” lanjut mantak Ketua Mahkamah Konstitusi itu.

Dalam acara Mata Najwa, kemarin, Presiden Jokowi mengaku memprioritaskan masalah kesehatan dalam pandemi Corona. Hal itu dikatakannya saat ditanya soal prioritas antara masalah ekonomi atau kesehatan.

“Yang utama Covid ini, utama virus yang bahaya. Ekonomi dan kesehatan ada relevansinya. Yang penting kesehatan yang diutamankan,” aku dia.

“Tetapi ini berhubungan. Saya berikan contoh, kalau ekonomi tidak baik, masyarakat tidak makan, imunitas lemah, virus masuk. Itu pilihan yang kita harus pilih, tidak harus memuaskan semua orang,” tuturnya.

BERITA TERKINI