BLITAR, IndonesiaPos
UPT Puskesmas Ponggok kabupaten Blitar menggelar Bimbingan Teknik kader TB (Tuberkulosis) diruang pertemuan puskesmas Ponggok pada hari Rabu (4/11/2020).
Pertemuan tersebut dilaksanakan secara rutin, yang bertujuan untuk mengevaluasi kegiatan kader TB dimasyarakat.
Evi Trisusanti petugas Puskesmas Ponggok bagian pemegang program TBC saat dikonfirmasi mengatakan, bimbingan teknik (Bimtek) TBC untuk seluruh kader, Kegiatan rutin ini untuk mengevaluasi, pervorasi kegiatan kemudian pencapaian dan tindak lanjut kedepannya.
Kata dia, pihaknya sambil mereview ilmu-ilmu TBC yang baru kemudian menjelaskan pada kader untuk disosialisasikan dimasyarakat.
“Selama ini masyarakat sedikit tertutup tentang penyakit TBC. Jadi, terkadang kalau ditanya batuk “oh sudah sembuh” seperti itu. Padahal mereka tidak paham kalau TBC itu berdahak dan bisa menyebabkan kematian,”terangnya.
Ditegaskan, dalam penelitian setiap 1 jam ada 11 orang yang meninggal karena TBC karena tidak menyadari batuknya TBC.
“Nah itulah kita dari puskesmas serta kader-kader TBC memberikan sosialisasi informasi tentang apa sih gejala TBC, TBC itu apa, Akibat dari tidak berobat itu apa, TBC itu penyakit yang sangat berbahaya, TBC menyebabkan kematian, kemudian kelemahannya sakit TBC itu menurunkan produktivitas. Apalagi saat ini Indonesia negara peringkat 3 (penyakit terbanyak TBC). Serta TBC itu sangat menular, lebih menular daripada covid,”ungkapnya.
Evi menghimbau, Masyarakat Ponggok harus tetap memperhatikan perilaku hidup bersih, kemudian kalau ada gejala batuk atau kelemahan dari dada, sesak nafas itu bisa langsung memeriksakan ke puskesmas.
Selain itu, TBC tidak hanya menyerang paru-paru jadi bisa menyerang seluruh anggota tubuh. Jadi, kalau nanti ada gejala benjolan dileher atau diketiak itu bisa bakal TBC jadi harus langsung diperiksakan.
“Sakit apapun segera ke puskesmas, semakin cepat diketahui semakin cepat untuk diatasi,”tandasnya.
Evi menambahkan, jika terjangkit penyakit, terutama TBC, berobatnya itu mudah minum obat dengan teratur selama minimal 6 bulan kumannya mati bisa dinyatakan sembuh. Tapi kalau tidak berobat dengan teratur angka kematiannya juga tinggi karena yang diserang paru-paru.
“Untuk TBC pengobatan TBC mulai dari pemeriksaan sampai pengobatannya gratis. Bahkan kita juga menyediakan pemberian makanan tambahan berupa susu untuk pasien TBC,”tegasnya.
Puskesmas Ponggok ini mempunyai program inovasi untuk penyakit TBC, yaitu komposisi TOS (komitmen Ponggok dalam mengemilinasi TBC) mulai dari sekrining, biasanya dari sekrining antara petugas kesehatan, kader kemudian perangkat desa, Babinsa, Bhabinkamtibmas yang melakukan sekrining. Jadi langsung turun ke lapangan, door to door. Apa itu penyakit TBC, Kemudian kalau ada gejalanya langsung diangkut untuk dilakukan pemeriksaan.
“Jika memang positif langsung diobati. Jika cepat ditemukan semakin cepat diobati, penularannya semakin kecil. Karena 1 orang yang terkena TBC saja rentan menularkan ke 15-20 orang. Di puskesmas Ponggok ada ruangan khusus untuk pasien TB, HIV dan Kusta. Agar tidak menular, Puskesmas Ponggok setiap ada pasien TB langsung ada jalur khusus,”imbuhnya (adv/kmf/emi)