PAMEKASAN,IndonesiaPos
BPBD dan FPRB Jawa Timur membahas terkait bencana bertujuan membangun dan menguatkan ketangguhan daerah, di Ruang Pertemuan Bakorwil IV Pamekasan.
Ketua Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) Jawa Timur, Sudarmanto mengatakan, setiap bencana memiliki siklus dan selalu berulang dalam kurun waktu tertentu. Bahkan, bisa dibilang akan memiliki karakteristik yang sama di setiap kejadian yang ada nantinya.
Sehingga kekuatan data dan mitigasi memegang peran penting dalam unsur pokok pengurangan risiko bencana setempat. Semua ini butuh Sinergitas bersama Pentahelix, dalam mewujudkan masyarakat tangguh dan siap siaga.
“Seperti halnya di Kabupaten Pamekasan yang memiliki potensi bencananya adalah banjir maka, kita harus mendata berbagai fase mulai dari pra bencana, tanggap darurat hingga pasca bencana. Untuk kemudian menjadi pemutakhiran database pada siklus pra bencana selanjutnya,”kata dia. Senin, (11/1/2021)
Sementara itu, Budi Cahyono sebagai Sekjen FPRB Kabupaten Pamekasan yang baru dilantik, menambahkan, tekadnya dalam mensinergikan berbagai unsur stakeholder kebencanaan, baik dari unsur Pemerintah, dunia usaha, masyarakat, akademisi dan media di Pamekasan.
“Dalam menanggulangi bencana harus bersinergi dan tidak boleh terkotak-kotak, semua harus dirangkul,”ucap Budi.
Berbagai upaya pembangunan akan sejalan dengan kebijakan pemerintah yang berbasis pengurangan risiko bencana. “Sehingga tidak ada human error dalam Penanggulangan bencana, serta secara bersamaan yang mensiapkan masyarakat yang tangguh bencana,”katanya.
Setelah dialog kebencanaan dilakukan aktifitas Bakti sosial, penanaman ratusan bibit tangguh bencana bersama elemen Komunitas dan relawan melakukan bagi bagi Masker gratis pada pengendara, di kawasan Monumen Arek Lancor Pamekasan. (andi/hen)