IndonesiaPos
Dampak covid 19 di Amerika membuat perseteruan Trump dengan Andrew Cuomo sempat mencuat. Kini presiden Donald Trump menghitung kemungkinan dampak lockdown corona dan anggaran Amerika yang ada. Ancaman resesi bahkan depresi ekonomi Amerika sudah di depan mata.
Langkah yang diambil kemudian yakni menggelontorkan dana untuk pembelian alat rapid test dan sekaligus skema ekonomi baru, pemberian tunjangan bagi warga Amerika yang kehilangan pekerjaan, tidak punya mata pencaharian karena merebaknya corona ini. Target Trump pada Paskah nanti, Setelah lockdown 14 Hari, kehidupan akan kembali normal. Ekonomi, pasar AS, terlepas wabah akan berlanjut atau tidak, harus segera bergerak lagi.
Jika tidak maka ancamannya adalah resesi besar atau bahkan Depres ekonomi. Entahlah apa mungkin itu diwujudkan. Jadi alih-alih fokus pada upaya penuntasan pandemi, di saat yang sama Trump juga harus menjaga kemungkinan resesi ekonomi. Sementara ada 17 negara bagian yang sudah menjalankan isolasi di rumah untuk mereka yg terinfeksi COVID-19. COVID-19 memang cobaan besar bagi para pemimpin negara-negara menunjukkan gaya kepemimpinannya.
Terbiasa menghitung profit atau defisit sisi Ekonomi, kali ini Trump dijebak keadaan untuk tetap harus menghitung deret manusia yang harus diselamatkan, dirawat, dan tidak boleh diterlantarkan. Bukan hal yang mudah memang. Tapi hasil survei menunjukkan publik Amerika cukup puas dengan kebijakan Trump sejauh ini. Hasil survey terbaik yang pernah didapat Trump selama memimpin Amerika.
Situasi memang serba sulit saat ini. Tapi bukan tidak mungkin Trump mampu mewujudkan janji dan mimpi-mimpi orang Amerika, America Great Again.
Namun berbeda dengan Indonesia, dampak virus corona sangat terasa, ekonomi Indonesia terguncang, masyarakat mulai merasakan membuat nilai tukar rupiah terhadap dolar lemah, dan hal itu tak bisa dielakkan.
Namun, Presiden Joko Widodo langsung bertindak cepat, dengan menggelontorkan Rp405,1 triliun untuk penggulangan covid-19. Yang diharapkan mampu mengangkat nilai tukar rupiah stabil kembali.
Kita hanya berharap, ditengah situasi ekonomi yang depresi akibat corana, Indonesia mampu bangkit dari situasi ini. (Weny Aulia)