BONDOWOSO, IndonesiaPos – Wakil Bupati Bondowoso, Irwan Bachtiar Rahmat, membuka lomba kreasi masakan sehat lawan stunting yang digelar oleh komunitas kepemudaan ,Se-Tretanan Dhibik (STD) Bondowoso. Sabtu pagi (27/08/2022).
Dalam kesempatan itu, Wabup Irwan mengajak komunitas kepemudaan STD binaan Sonny T Danaparaminta ini untuk menjadi mitra pemerintah daerah untuk melakukan gerakan penurunan angka stunting di Kabupaten Bondowoso.
Menurut Wabub, sampai saat ini angka stunting di Bondowoso terbilang cukup tinggi, hingga mencapai pada angka 37%. Namun, jika untuk menyesuaikan target yang ditetapkan oleh Provinsi Jatim, di tahun 2024 harus berada di angka 21%.
“Dengan begitu, angka stunting Bondowoso harus turun 5,5% di setiap tahunnya,”ujar Wabup Irwan.
Ketua DPC PDI Perjuangan Bondowoso ini, mengungkapkan, meskipun secara grafik kasus stunting di Bondowoso setiap tahun mengalami penurunan, namun secara keseluruhan angka stunting masih tinggi. Oleh sebab itu Irwan pun meminta kepada komunitas STD, agar mau bersinergi dan menjadi mitra pemkab dalam gerakan penuntasan angka kasus stunting di Bondowoso.
BACA JUGA :
- Sonny T Danaparamita, Minta Perkuat Eksistensi Kesenian Lokal Asli Bondowoso
- Kampanyekan Gerakan Lawan Stunting, STD Bondowoso, Gelar Lomba Kreasi Masakan Tanpa Beras Dan Minyak Goreng
“Secara progres memang angka stunting di Kabupaten kita ada penurunan, namun jika melihat data di Kabupaten kita hari ini kasus stunting masih tinggi, dan itu menjadi PR kita bersama untuk mengatasinya, maka dalam kesempatan ini saya mengajak adik-adik dari Se-Tretanan Dhibik ini, menjadi bagian dan mitra kami di pemerintah untuk bagaimana bisa bersama-sama menangani kasus stunting di Kabupaten Bondowoso ini,”ungkapnya.
Politisi senior PDI Perjuangan itu pun mengapresiasi gerakan STD, karena memiliki komitmen besar dalam upaya pengentasan masalah stunting, terbukti dari beberapa agenda yang digelar STD, fokus utamanya adalah soal pencegahan stunting.
“Oleh sebab itu, saya mengajak Komunitas STD agar bisa berkolaborasi, dan bersama-sama mencari solusi efektif, agar angka stunting di Bondowoso yang masih cukup tinggi ini bisa berangsur menurun,”pintanya.
Wabup mengaku, ada beberapa terobosan yang dilakukan oleh Pemkab Bondowoso untuk menekan angka stunting. Salah satunya dengan mengintensifkan penanganan mulai dari hulu sampai hilir, pendampingan para remaja melalui Sekolah Siaga Kependudukan (SSK).
“Meskipun sudah dilakukan beberapa program, saya ingin ada langkah-langkah strategis lain agar kasus stunting di Bondowoso benar-benar bisa turun drastis, dan itu harus melibatkan banyak pihak salah satunya komunitas pemuda seperti STD ini,”tegasnya.
“Oleh karenaitu, kedepan harus ada langkah-langkah lain yang lebih massif untuk mengatasi stunting ini, mudah-mudahan target kita bisa tercapai di tahun 2024, angka stunting di Bondowoso bisa turun secara drastis.”kata Irwan menambahkan.