BLITAR, IndonesiaPos – Akibat hujan deras yang terjadi beberapa hari ini mengakibatkan banjir bandang yang menerjang belasan desa dan kelurahan di 5 kecamatan wilayah selatan Kabupaten Blitar.
Berdasarkan data awal BPBD Kabupaten Blitar, banjir bandang akibat meluapnya beberapa sungai pada 5 kecamatan diantaranya Kecamatan Sutojayan, Binangun, Panggungrejo, Wates dan Wonotirto di Kabupaten Blitar.
Meluapnya sungai karena tidak mampu menampung tingginya debit air, setelah hujan deras mengguyur sejak Minggu (16/10/2022) sore hingga selasa (18/10/2022) pagi.
Wakil Bupati Blitar, Rahmat Santoso, mengatakan, berdasarkan laporan awal banjir menerjang 12 desa dan kelurahan pada 5 kecamatan, ketinggian air mulai sekitar 30 – 150 cm.
Ketua DPR RI Minta Semua Pihak Fokus Selamatkan Korban Banjir
“Kecamatan yang paling luas terdampak banjir di Kecamatan Sutojayan, sedikitnya ada 5 desa diantaranya Kelurahan Sutojayan, Desa Bacem, Desa Kalipang, Desa Sumberejo dan Desa Rejoso,” ujar Wabup Rahmat di sela-sela kunjungannya ke Posko Pengungsian di Kelurahan/Kecamatan Sutojayan, Senin (17/10/2022).
Lebih lanjut dijelaskan Wabup Rahmat sedangkan beberapa wilayah lainnya yang juga diterjang banjir yaitu di Desa Binangun, Desa Rejoso dan Desa Salamrejo di Kecamatan Binangun, Desa Serang dan Desa Kalitengah di Kecamatan Panggungrejo. Kemudian Desa Tugurejo di Kecamatan Wates dan Desa Ngeni di Kecamatan Wonotirto.
“Ini baru data awal, karena pendataan sedang terus berjalan. Sedangkan BPBD bersama TNI-Polri masih fokus membantu warga yang memerlukan evakuasi, mengungsi ke lokasi yang aman,” jelasnya.
Banjir bandang ini merendam dan merusakkan ratusan rumah warga, lahan pertanian juga fasilitas umum seperti saluran irigasi, mushola dan pasar. Serta mengakibatkan korban hewan ternak milik warga, yakni ayam, kambing dan sapi.
Saat ini puluhan warga sudang diungsikan ke beberapa lokasi yang lebih aman, karena hujan masih terus turun sampai siang hari. Sementara kondisi permukaan sungai Berantas masih tinggi, bahkan batas ketinggian air di Bendungan Serut juga mencapai level maksimal sehingga terpaksa dibuka pintu airnya.
Lebih lanjut Wabup Rahmat mengatakan, yang langsung datang ke lokasi banjir di Kecamatan Sutojayan bersama Kapolres Blitar AKBP Adhitya Panji Anom dan Dandim 0808/Blitar Letkol Inf Sapto Dwi Priyono kalau pemkab telah berkoordinasi dengan Forkopimda dan Muspika, untuk mengutamakan keselamatan jiwa warganya.
Selain melakukan upaya evakusi, juga menyiapkan bantuan makanan dan minuman, serta bantuan medis untuk warga lansia dan anak-anak.
“Saya minta semuanya bergerak tanggap, cepat dan tepat, tanpa menunggu perintah langsung mengambil tindakan. Semoga tidak ada korban jiwa, semuanya selamat dan kondisi segera membaik,” ungkapnya.
Salah satu desa yang mengalami kerusakan cukup parah yaitu Desa Ngeni, Kecamatan Wonotirto. Pasar Desa Ngeni rusak berat, diterjang banjir bandang ini.
Dinsos Buka Dapur Umum Bagi Korban Tanah Longsor Di Kecamatan Sumberbaru
“Air menggenangi jalan desa, lapangan dan menghanyutkan beberapa lapak di pasar yang letaknya dekat lapangan dan sungai,” kata Kepala Desa Ngenai, Iwan Haris Efendi.
Sampai siang ini, belum ada informasi korban jiwa. Namun korban materiil seperti kerusakan rumah, lapak dan barang dagangan, kemudian hewan ternak yakni sapi dan ribuan ayam dilaporkan hanyut diterjang banjir. “Dugaan penyebab banjir bandang ini, sungai tidak mampu menampung aliran air yang deras dari arah atas perbukitan hutan yang gundul. Karena tidak mampu menahan air, akhirnya sungai meluap dan terjadi banjir bandang,” pungkasnya.(Ema/ADV)