BANYUWANGI, IndonesiaPos
Beredar Surat Kepala Dinas Lingkungan Hidup (Ka.DLH) Kabupaten Banyuwangi Nomor :660/3882/429.104/2019 Perihal Permohonan Rekomendasi Pemotongan Pohon Mangrove yang ditujukan kepada Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Timur, dikecam elemen masyarakat Banyuwangi, salah satunya Fungsionaris Wanacaraka Institut banyuwangi, Saleh S.H
Munculnya surat tersebut, menurut Saleh, setelah di adakan rapat kordinasi ketua RT di Kelurahan Kepatihan, yang membahas jika akan dilakukakan penembangan 4.000 pohon di badan sungai ilo dikawasan PT. Pelindo Properti Indonesia, Banyuwangi.
Dinas Lingkungan Hidup (DLH) menindaklanjuti hingga kemudian terbitlah surat yang ditandatangi langsung oleh Pembina Utama Muda Dra Husnul Chotimah M.Si, dengan dalil jika penebangan tersebut salah satunya di karenakan terjadi tumpukan sampah.
Saleh mengatakan, dampak penebangan pohon mangrove akan sangat luas. karena diketahui, manfaat tanaman mangrove sangat besar. antara lain, mengurangi abrasi, menjaga keanekaragaman hayati dan ekosistem. “Jangan sampai hanya karena kepentinganproyek Marina Boom, hutan mangrove dihancurkan yang akanberdampak bencana bagi manusia dan lingkungan,” sergahnya. Selasa, (17/12/2019)
Menurutnya jika tidak ada pohon mangrove akan merusak ekositim laut sampah langsung lari kelaut kemudian tersangkut di terumbu-terumbu karang. “Lha misalkan ini ada sampah kain atau plastik yang di laut lalu sampah itu banyak yang nyangkut di terumbu karang, kan akhirnya rusak terumbu karang disana,”ketusnya.
Saleh menambahkan, jangan menyalahkan pohon mangorve yang kemudia akan ditebang, berikanlah sosialisasi dari pihak terkait kepada masyarakat untuk memberikan solusi agar tidak membuang sampah sembarang tempat, terutama di aliran sungai maupun di got yang berakhir ke laut sehingga tidak menumpuk di bantaran pohon-pohon mangrove disana
“Sampah disana itu sudah bertahun-tahun menumpuk, bukan cara untuk menebang, itu solusi yang salah, saya sangat.. sangat… tidak setuju untuk melakukan penebangan, kan ada solusi lain,”pungkasnya.(Aribp)