JAKARTA, IndonesiaPos
Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) berencana untuk menempatkan perwakilannya di lima negara. Kelima negara yang dimaksud ialah Irak, Suriah, Filipina, Turki, dan Afghanistan.
Kepala BNPT, Komjen Pol Rycko Amelza Dahniel mengatakan penempatan perwakilan itu perlu dilakukan, lantaran banyak warga negara Indonesia (WNI) yang terlibat dalam jaringan organisasi terorisme internasional.
Rencana tersebut disampaikan Komjen Rycko dalam rapat kerja (raker) dengan Komisi III DPR RI, Jakarta Pusat pada Rabu, (7/6/2023).
“Perwakilan ini akan ditugaskan di Filipina, Irak, Suriah, Turki dan Afghanistan karena di negara tersebut banyak warga negara Indonesia (WNI) yang masuk secara sukarela, maupun terjebak menjadi bagian dari jaringan terorisme internasional,” ujar Rycko di ruang rapat Komisi III DPR RI.
BACA JUGA :
- STD Bondowoso Peringati Hari Lahir Bung Karno
- Tiga TSK Pelaku Pencabulan Diringkus Polisi, Terancam Hukuman 15 Tahun Penjara
- Anggota FPDIP DPR RI Usul Kepala BNPT dan BNN Dijabat Jenderal Bintang 4
Terkait dengan rencana itu, Komjen Rycko menyebut akan ada satu sampai dua orang staf yang ditempatkan di kedutaan besar (Kedubes) RI di masing-masing negara tersebut.
Staf BNPT itu akan memantau perkembangan situasi khususnya terkait aksi terorisme di negara itu. “Mereka sebagai LO (Liaison Officer) bagi BNPT untuk memantau perkembangan situasi di negara itu,” tuturnya.
Tak hanya itu, Komjen Rycko juga berencana untuk membentuk 13 unit pelaksana teknis (UPT) di berbagai daerah seusia dengan tantangan dan paham radikalisme serta terorisme di wilayah tersebut.
Rencana itu sesuai dengan amanah dari Undang-undang Nomor 5 Tahun 2018 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme.