BANYUWANGI, IndonesiaPos
Tim Reaksi Cepat (TRC) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banyuwangi terus melakukan Pencarian terhadap tiga orang remaja yang dikabarkan hanyut di Pantai Trianggulasi, Taman Nasional Alas Purwo (TNAP), Minggu kemarin (8/12/2019)
Sejumlah personil tim gabungan diterjunkan untuk ikut membantu pencarian korban. Mulai dari unsur TNI, Polri, Basarnas, TRC BPBD, hingga nelayan setempat terjun untuk melakukan pencarian korban.
TIM TRC BPBD Banyuwangi, Andika Pusadan mengatakan, pencarian dimulai kembali pukul 06.00 Wib. Menurut Andika, sesuai assessment tadi malam, pencarian hari ini akan menyisir sekitaran Pantai Trianggulasi, lokasi terdekat tiga korban hanyut.
“kami melakukan pencarian korban kali ini kami menyisiri sekitarab pantai Triangglasi”terang Andika Kepada Indonesia Pos (9/12/2012)
Menurut Andika, yang terlibat pencarian tersebut terdiri dari 4 personil Basarnas, 4 Personil TRC BPBD Banyuwangi, 2 personil Polairud, Polri dan TNI, 6 Tim SAR, dibantu nelayan setempat dan keluarga korban.
BPBD menyebut kondisi gelombang pantai selatan pagi ini dalam kondisi normal. Meski masih terbilang tinggi, namun bisa dikatakan aman untuk pencarian.
Berdasarkan informasi yang dihimpun dari warga setempat, sekitar pukul 11.00 WIB (8/12/2019) , semula ada empat orang bocah SMP sedang mencari kerang baling menggunakan alat ‘betok’ di bibir Pantai Trainggulasri.
Setelah puas mencari kerang, sekitar pukul 13.00 WIB mereka mulai mengubah agenda bermain mereka, yakni berenang di bibir pantai. Karena hari makin berangsur senja, arus dalam laut mulai kencang. Lalu tak lama kemudian arus laut wilayah palung Pantai Tanggulasri mulai menggulung tubuh mereka.
“Sekitar jam 13.00 WIB , 4 korban tersebut terseret arus,” kata warga, Senin (9/12/2019).
Satu di antara bocah itu, Reza nyawanya masih dapat diselamatkan oleh beberapa warga yang kebetulan memancing tidak jauh dari lokasi mereka tenggelam.
“Korban Reza saat itu selamat karna ditolong oleh 4 orang saksi, yang saat itu sedang mancing,” imbuhnya.
Namun nahas, nyawa ketiga bocah lainnya tak tertolong. Mereka masing-masing adalah Redi, Sulton, dan Desta (14) asal Desa Kedungasri dan Desa Kalipahit, Kecamatan Tegaldlimo. (Ari Bp)