BONDOWOSO – IndonesiaPos
Pada musim penghujan, ada gejala penyakit bagi tanaman. Yakni penyakit blast meliputi bercak pada daun yang berbentuk elips atau bulat. Yang terinfeksi kemudian berubah warna menjadi putih atau kuning.
Selain itu, serangan yang parah dapat menyebabkan keguguran malai, batang tanaman yang patah, dan bahkan kematian tanaman. Rabu.
PPL Desa Jurangsapi Kecamatan Tapen Ita Hasanah SP mengatakan, Penyakit blast pada tanaman padi disebabkan oleh jamur Pyricularia oryzae.
“Penyakit ini dapat menyerang berbagai bagian tanaman padi, mulai dari daun, batang, hingga malai,”katanya.
Menurutnya, ada beberapa karakteristik penyakit blast pada tanaman padi bercak pada daun yang dapat berkembang menjadi lesi besar dan berwarna putih atau kuning.
Tanaman padi yang terinfeksi blast cenderung mengalami kematangan awal, dan malai yang terinfeksi dapat gugur sebelum mencapai kedewasaan.
“Batang yang patah Serangan yang parah dapat menyebabkan batang tanaman padi patah, yang dapat mengakibatkan keguguran malai dan kematian tanaman,”terangnya.
Selain daun, tambah Ita, penyakit blast juga dapat menyerang batang dan bahkan bulir padi. Infeksi pada bulir dapat menyebabkan kerugian hasil panen.
Menurutnya Faktor Lingkungan juga menentukan Kelembaban tinggi dan suhu yang hangat cenderung mendukung perkembangan penyakit blast.
“Oleh karena itu, daerah-daerah dengan kondisi iklim ini lebih rentan terhadap serangan penyakit ini,”ungkapnya.
Ita bersama Poktan Sumber Tani II Kusnadi di lapangan untuk pengendalian penyakit blast pada tanaman padi melibatkan beberapa Langkah.
Seperti penggunaan varietas padi yang tahan terhadap penyakit, praktik sanitasi yang baik, pemantauan lapangan secara teratur, dan penggunaan fungisida jika diperlukan.
“Disamping itu, praktik pertanian yang berkelanjutan dan pengelolaan tanaman yang baik juga dapat membantu mengurangi risiko serangan penyakit ini,”ujar Ita.
Dijelaskan, hal ini sangat penting untuk segera mengendalikan penyakit blast pada tanaman padi karena serangan yang tidak terkendali dapat memiliki dampak serius terhadap produksi padi dan keberlanjutan pertanian.
Berikut adalah beberapa alasan mengapa penyakit blast perlu segera dikendalikan;
- Potensi Kerugian Produksi:
Penyakit blast dapat menyebabkan penurunan hasil panen yang signifikan. Serangan yang parah dapat mengakibatkan keguguran malai, kematian tanaman, dan kerugian jumlah bulir padi yang dapat dipanen. Hal ini dapat mengancam ketahanan pangan dan pendapatan petani.
- Penyebaran Cepat:
Penyakit blast memiliki kemampuan untuk menyebar dengan cepat, terutama jika kondisi lingkungan mendukung pertumbuhan jamur penyebabnya. Jika tidak segera dikendalikan, infeksi dapat menyebar ke seluruh area pertanian dan mengakibatkan kerusakan yang lebih luas.
- Kerusakan pada Kualitas Hasil Panen:
Selain menurunkan jumlah hasil panen, penyakit blast juga dapat merusak kualitas bulir padi. Bulir yang terinfeksi dapat mengalami kerusakan fisik dan kualitas yang buruk, yang dapat mempengaruhi daya jual dan harga padi.
Ditambahkan juga dari segiekonomi Penyakit pada tanaman padi, termasuk blast, dapat memiliki dampak ekonomi yang signifikan. Petani dapat mengalami kerugian finansial akibat penurunan hasil dan biaya tambahan untuk pengendalian penyakit.
- Ketidakstabilan Pasokan Pangan:
Jika penyakit tidak segera dikendalikan, dapat mengakibatkan ketidakstabilan pasokan pangan di tingkat lokal maupun nasional. Hal ini dapat mempengaruhi keamanan pangan dan kesejahteraan masyarakat.
- Pencegahan Penyebaran ke Musim Tanam Berikutnya:
Segera mengendalikan penyakit blast juga dapat membantu mencegah penyebaran infeksi ke musim tanam berikutnya. Tindakan cepat dapat mengurangi jumlah spora penyakit yang tersedia untuk menjangkiti tanaman pada musim tanam berikutnya.
“Dengan mengambil tindakan cepat untuk mengendalikan penyakit blast pada tanaman padi, petani dapat meminimalkan kerugian produksi, menjaga kualitas hasil panen, dan mendukung keberlanjutan pertanian dalam jangka Panjang,”paparnya.
Ita mengaku, di desa Jurang Sapi ada beberapa lahan petani yang terserang penyakit blast diantaranya lahan kelompok tani Sumber Tani II.
“Setelah dilakukan pengendalian oleh Petani Bersama Petugas POPT dan PPL yang difasilitasi Pestisida Oleh Dinas pertanian dan ketahanan Pangan Kabupaten Bondowoso diharapkan penyakit blas ini dapat dikendalikan dan hasil panen petani dapat Optimal,”imbuhnya. (susy)