PAMEKASAN – IndonesiaPos
Seorang janda bernama Hamidah, yang tinggal bersama seorang yatim di gubug reot dusun Pandan desa Panglegur Kabupaten Pamekasan, tak henti-hentinya berucap syukur bahagia karena rumahnya yang sudah direnovasi.
Ucapan terimakasih ia sampaikan kepada Ikatan Wartawan Online (IWO) Pamekasan yang sudah mengawal dan membantu dirinya untuk mewujudkan rumah yang layak huni, sehingga saat hujan dan angin ia tak lagi harus mengungsi kerumah warga sekitar.
“Terimakasih, kepada IWO Pamekasan yang sudah membantu dan mengawal dari awal sehingga apa yang menjadi do’a selama ini akhirnya terwujud juga,”kata Hamidah saat ditemui dirumah barunya.
Selain itu, pihaknya juga sangat berterimakasih kepada hamba Allah yang sudah membantu merenovasi gubug reotnya menjadi rumah yang di idamkan selama ini.
“Terimakasih pula kepada semua pihak yang membantu merenovasi rumah ini, dan kepada hamba Allah juga, terimakasih banyak karena sudah memberikan bantuan berupa rumah sampai selesai, semoga Allah yang membalas kebaikannya,”ucap, Hamidah sambil menangis haru dan bahagia.
Sementara itu, ketua IWO Pamekasan Dyah Heny mengungkapkan bahwa renovasi rumah yang saat ini ditempati Hamidah dan anak yatim adalah murni bantuan dari perseorangan yang tidak mau disebutkan namanya.
“Alhamdulillah atas usaha kita semua, teman-teman media terutama pengurus dan anggota IWO Pamekasan yang turut mempublikasikan akhirnya membuahkan hasil, ada hamba Allah yang menanggung renovasi rumah Ibu Hamidah”,jelasnya.
Heny juga mengatakan bahwa besaran anggaran yang diperuntukkan untuk merenovasi rumah tersebut sebesar 60 juta rupiah.
“Anggarannya 60 juta, bahkan saat ini juga sedang di urus KK-nya untuk didaftarkan pemasangan listrik, karena rumah lama Bu Hamidah selain reot juga tidak ada penerangan sama sekali,”tegas Heny.
Ia berharap, Pemerintah Kabupaten Pamekasan juga bisa bertindak cepat dalam menangani kasus serupa, sebab menurutnya berdasarkan temuan dibawah masih cukup banyak rumah yang tidak layak huni yang benar-benar membutuhkan bantuan dari pemerintah.
“Data kami masih ada 20 data rumah tidak layak huni yang Insya Allah akan diusahakan dan diusulkan kepada DPRKP agar bisa mendapatkan program RTLH”, pungkasnya.(Dyah)
Miris…!!! Gubuk Reot Milik Nenek Pusia Hanya di Data, Pemerintah Tak Peduli