<

Siswa SDN Jatimulya 09 Bekasi Belajar Tanpa Meja dan Kursi

KABUPATEN BEKASI, IndonesiaPos.co.id

Kasus belajar lesehan seperti di SDN Pekayon Jaya III Kota Bekasi kembali terjadi di SDN Jatimulya 09, Jalan Swadaya Raya, Desa Jatimulya, Kecamatan Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi. Hal itu terjadi lantaran, proses serah terima barang meubelair di sekolah itu, belum diselesaikan instansi Pemkab Bekasi. Ironisnya, siswa sekolah tersebut harus kembali belajar mengajar dilantai kelas seperti dua tahun lalu. Demikian diungkapkan guru SDN Jatimulya 09, Sukaemah.

Dia mengungkapkan, sampai kini ada enam Rombongan Belajar (Rombel) masih beajar di lantai kelas. Pasalnya, meja dan kursi siswa yang telah didistribusikan Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Bekasi, belum dapat dipergunakan.

“Dua pekan lalu memang sudah dikirim tetapi belum dapat dipergunakan sama siswa. Ya alasannya harus serah terima dulu dari Disdik. Makanya sekarang kembali belajar lesehan lagi lah, sama seperti dua tahun lalu,” katanya saat dijumpai di SDN Jatimulya 09, Kabupaten Bekasi, Selasa (17/9).

Menurutnya, ada 120 kursi dan meja yang di distribusikan bagi enam Rombel atau ruang kelas kosong. Yakni kelas 6A, 6B, 5B, 4C, 4A, dan 3D. Setiap rombel diisi oleh 84 siswa.

“Ada dibagian koridor lantai dasar sekolah, dan posisinya masih diplastikin dan tersusun rapi. Distribusinya memang masih sedikit, tetapi memang belum bisa dipergunakan sama sekali,” ujar Sukaemah.

Belum dapat dipergunakan meubelair tersebut, diakuinya lantaran birokrasi serah terima aset daerah yang jelimet. Yakni dibuatkan berita acara dan dokumentasi. Sehingga sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) dirinya tak berani melanggar aturan tersebut.

“Tidak tau lah karena birokrasi terkesan menyulutkan penggunaan meja dan kursi ini. Kami sebagai PNS tunggu petunjuk pimpinan. Tapi seharusnya bisa fleksibel lah sambil menunggu serah terima, mejanya dapat dipergunakan,” paparnya.

Karena itu pula, sambung Sukaemah, siswa di enam rombel itu harus belajar lesehan. Dampaknya siswa sulit berkonsentrasi dalam belajar. Dirinya pun ikut mencemaskan gangguan perkembangan fisik para siswa yang harus menunduk setiap kali belajar di kelas.

“Padahal kalau dimasukkan ke dalam, lumayan gitu bisa digunakan. Bisa saja badan anak bongkok dan matanya terganggu. Tidak bagus siswa nulis dan baca dilantai,” ucapnya.

Senada, itu juga yang dirasakan oleh guru SDN Jatimulya 09, Fahruroji. Wali Kelas 4C ini mengaku, sejak dibangunnya gedung baru pada akhir 2017, meubelair di beberapa ruang kelas tak dimiliki. Kata dia, alokasi pembelian kursi dan meja baru dianggarkan Disdik pada 2018, lalu. Kemudian pencairan dan pembelian meubelair ini baru dilaksanakan pada 2019.

“Ya dua tahun lah belajar di lantai. Kami hanya mampu sediakan karpet bagi siswa. Siswa kami terpaksa bawa meja lipat ke kelas, agar nyaman belajar dan menulis,” jelasnya.

Fahruroji berharap, serah terima kursi dan meja belajar siswa itu dapat segera diproses oleh Disdik. Sebab, jika menunggu lama, para siswa akan sangat sulit menerima pelajaran. Pihak SDN Jatimulya 09 pun telah bersurat ke instansi Pemkab Bekasi untuk mempercepat proses tersebut.

Menyikapi itu, Kabid Pembinaan SD, Disdik Kabupaten Bekasi, Hery Herlangga menyatakan, meja yang di distribusikan itu belum dapat dipergunakan karena menunggu kelengkapan lain. Seperti kursi, papan tulis, meja guru, dan peralatan lain. Dan juga proses serah terima barang yang belum dilaksanakan.
“Karena itu belum serah terima ke Disdik juga. Jadi kami titip dulu sambil menunggu lengkap baru diserahterimakan. Kan memang seperti itu aturan main dalam pengadaan barang dan jasa milik pemerintah,” ungkapnya.

Hery menegaskan, saat ini pengadaan meubelair berupa kursi sedang dalam proses. Dia mengklaim distribusi terhadap kursi itu dalam waktu dekat akan diberikan. Dirinya berharap dengan pengadaan itu, siswa di SDN Jatimulya 09 tidak belajar lesehan. (nia)

BERITA TERKINI

IndonesiaPos