JEMBER, IndonesiaPos
Dari data paparan Musrenbang yang dilaksanakan di Pendopo Bupati Kabupaten Jember Selasa siang, 7 April 2020, terkuak beberapa data yang cukup memprihatinkan bagi Kabupaten Jember.
Bahwa Kabupaten Jember memiliki jumlah penduduk miskin terbanyak kedua se Jatim dibawah Kabupaten Malang.
Banyaknya jumlah penduduk miskin tersebut, tidak bisa lepas dari nilai Index Pertumbuhan Ekonomi tahun 2019 (gambar grafis diatas). Dibanding 38 Kabupaten/Kota di Jatim, Jember berada jauh diperingkat ke 22 dengan poin 5,31 dibawah Kabupaten Tulungagung, Nganjuk, Gresik, Madiun, Lamongan, Situbondo, Kota Kediri dan Kab.Malang. Semuanya dibawah angka rata-rata Jatim.
Sedang wilayah-wilayah yang diatas Index rata-rata Jatim berturut turut adalah Kabupaten
Banyuwangi, Kota Pasuruan, Kota Madiun, Kota Malang, Kota Mojokerto, Kab Mojokerto, Kabupaten Pasuruan, Kota Blitar, Kota Probolinggo, Kabupaten Sidoarjo, Kota Surabaya, Kabupaten Bojonegoro dan yang tertinggi adalah Kota Batu.
Semakin memprihatinkan ketika melihat angka Index Pembangunan Manusia (gambar grafis diatas),Kabupaten Jember dengan status sedang, ternyata berada jauh diperingkat ke 31 dari 38 atau peringkat 8 dari bawah. Berturut turut dari terbawah adalah Kabupaten Sampang, Bangkalan, Lumajang, Probolinggo, Pamekasan, Bondowoso dan Sumenep.
Lebih ironis lagi, meski dipimpin oleh Bupati Wanita untuk yang pertama kalinya, ternyata
Kabupaten Jember memiliki angka Index Pembangunan Gender terbawah diatas Sumenep. Peringkat dua terbawah. 37 dari 38 Kabupaten/Kota di Jatim !
Kondisi diatas, pastinya berimbas pada Index Usia Harapan Hidup. Kabupaten Jember kembali berada diurutan buncit. Peringkat ke 6 terbawah diatas Bondowoso, Probolinggo, Pamekasan, Sampang dan Situbondo. Data tahun 2018, Jember menyumbang 41 kematian ibu dari 522 se Jatim, 1.629 Gizi Buruk, 4.173 jumlah penderita TB serta angka prevalensi stunting 38,3 % !
Sayangnya, data yang diterima IndonesiaPos, tidak mencantumkan secara detail tentang index reformasi birokrasi. (kus)