BONDOWOSO, IndonesiaPos
Ketua Persaudaraan Guru Ngaji (Persada Agung) Kabupaten Bondowoso, KH Ayyub Saiful Ridjal mengaku prihatin dan menyesalkan atas ucapan Sekda Bondowoso Syaifullah dalam seminar daring dengan Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) yang dianggap menyesatkan masyarakat.
“Sepontan setelah saya mendengar dari video yang beredar di media sosial, saya sangat menyesalkan,”kata tokoh yang akrab dipanggil Gu Saif ini. Kamis, (11/6/2020)
Pernyataan Sekda Bondowoso dalam potongan video berdurasi 32 detik itu, Gus Saif menganggap tidak etis ketika seorang Sekda memberikan statement yang berlawanan dengan apa yang menjadi keputusan Nasional, bahkan dunia. “Ini hal yang tidak patut diungkapkan, walaupun ada kepentingan lain,”tegas Gus Saif.
Tapi tidak kemudian memberikan satu kesimpulan yang menyatakan bahwa covid19 itu sekedar opini. Faktanya virus corona sampai menjadi pendemi ini karena sudah membahayakan dunia, apalagi sudah jelas seluruh kegiatan Nasional di cancel.
“Kok kemudian, ya maaf saja, statemen seorang pemimpin daerah. Walaupun ada maksud untuk menenangkan masyarakat, tapi ada bahasa lain yang bisa digunakan,”kata mantan Ketua PC NU Bondowoso ini.
Menurutnya, kejadian ini barangkali menjadi suatu peringatan bagi seorang Sekda agar tidak mudah berstatement yang kurang patut untuk diungkapkan dan diperdengarkan bersama.
“Dan ini koreksi saya sebagai kritik, dan mudah-mudahan ini menjadi masukan yang positif,”ungkapnya.
Ketika ditanya, apakah statemen seperti dapat membingungkan masyarakat?
Gus Saif, menyatakan, statement seperti itu justru akan merugikan dirinya sendiri sebenarnya, karena Sekda dianggab bermain-main dengan bahasa. Toh masyarakat tidak akan percaya tentang apa yang disampaikan pak Sekda. Malah justeru meinmbulkan kerancuan kalau menganggap corona itu tidak ada dan masyarakat dianggab melawan arus.
“Nah, ini akan terjadi benturan antara pemerintah dengan masyarakat sehingga kurang patut untuk disampaikan,”imbuhnya. (Kus)
