PAMEKASAN,IndonesiaPos
Teknologi sederhana dari Rain Harvest yang dikenal kan sekaligus diterapkan oleh Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) Jatim dan Rumah Zakat di Kabupaten Pamekasan, Madura Jawa Timur.
Teknik khusus ini sebagai upaya menampung air hujan yang diolah sedemikian rupa, agar bisa di konsumsi oleh masyarakat. Tekhnologi tepat guna bagi wilayah yang rawan bencana kekeringan yang selalu melanda di beberapa wilayah di Kabupaten Pamekasan, sehingga nantinya bisa dimasukkan menjadi solusi pemanen air, disaat kekeringan terjadi di musim kemarau panjang.
Sekretaris Jendral FPRB Pamekasan, Budi Cahyono, menyatakan, nantinya masyarakat akan terbantu untuk pemenuhan air minum. Karena masyarakat akan memiliki cadangan pasokan air bersih yang kemudian bisa dimanfaatkan secara optimal untuk kebutuhan sehari-hari.
“Pembuatan Rain Harvest ini adalah Inisiasi dari Nurmansyah dari Rumah zakat, saat ini sudah terpasang di Dusun tengah I, Desa Larangan Tokol, Kecamatan Tlanakan Pamekasan,”kata pria yang juga SPV Pusdalops BPBD Kabupaten Pamekasan itu.
Masih kata Budi Cahyono, khusus kali ini, penampung dalam teknik Rain Harvest yang pertama di Madura ini, memiliki kapasitas 5300 liter. Sehingga bisa menjadi solusi dasar pemenuhan kebutuhan air minum untuk masyarakat sekitar lokasi yang memang rawan kekeringan tahunan ini.
“Kerjasama Rumah Zakat, Forum PRB Jatim dan Pamekasan akan terus dikembangkan pada daerah lainnya di Kabupaten Pamekasan juga,”tandasnya.
Sementara pada proses pemasangan dilakukan sejak mulai Jumat kemarin hingga Sabtu 27 Februari 2021. Proses pengerjaannya cepat dan sederhana sehingga layak dikatakan sebagai teknologi tepat guna dalam penanggulangan bencana hidrometeorologi di pelosok.
“Kemungkinan besar pada Minggu ini (28/02/2021) peralatan Rain Harvest sudah bisa digunakan untuk produksi perdana air bersih yang sudah layak konsumsi yang berasal dari tadahan air hujan yang diproses secara ilmiah dan teknis,”pungkas Budi. (andi/heny)