SAMPANG, IndonesiaPos – Video penganiayaan di salah satu ATM depan BCA di Jalan KH. Wahid Hasyim, Kabupaten Sampang viral. Diduga kuat pelakunya seorang oknum anggota polisi berpakaian preman, terlihat mencekik seorang warga berinisial SB 36 tahun.
Oknum Polisi di Sampang tersebut berinisial WY, dalam putaran
Video berdurasi 60 detik terlihat pria yang berkaos abu abu diduga dianiaya oleh seorang pria yang berkaos hitam diduga oknum polisi sampang bernisial WT.
Kini video itu viral di group WhatsApp, Generasi Peduli Negeri diberi judul “Hati hati di Kabupaten Sampang ada oknum polisi yang di duga mengalami gangguan mental” hingga memicu reaksi para warganet.
Mayoritas warganet menyayangkan ulah oknum polisi terlihat marah-marah tidak jelas, hingga menganiaya orang yang tidak bersalah.
Menanggapi kasus penganiayaan tersebut, Ketua GPN Rolis Sanjaya mengatakan, oknum anggota polisi ini seringkali membuat ulah dengan marah marah yang tidak jelas kepada warga. Bahkan, oknum tersebut juga melakukan pemukulan menggunakan pistolnyya terhadap warga.
BACA JUGA :
- Lucas Enembe Arogan, KPK Segera Usut Dugaan Aliran Dana ke OPM
- Pembangunan KIHT dan Pasar Kolpanjung di Pemekasan Progresnya Belum Jelas, Jadi Sorotan
- Lima Saksi Kasus Penganiayaan Satpam Pesantren Diperiksa Polisi
Mernurut Rolis, melalui chatingan WhatsApp menjelaskan, kejadian itu bermula korban SB (36) sedang mengantar istrinya tengah menarik uang di Atm BCA Sampang. Saat di lokasi ada orang berteriak kepada SB sambil menunjuk nunjuk menggunakan tangan kirinya.
“Kemudian, SB bertanya kepada WY, ada apa?, spontanitas oknum polisi (WY) langsung marah kemudian terjadilah adegan seperti di video yang viral itu,”ujar Rolis.
Oknum anggota polisi Sampang (WY) itu yang di duga mengalami gangguan mental. Sehingga ia minta kepada warga agar waspada jika bertemu dengan oknum polisi itu.
”Dan tolong jangan sampai memakan korban layaknya kasus Sambo,”ungkap Rolis Sanjaya dalam tulisan di Grup WhatsApp Generasi Peduli Negeri.
Hingga berita ini ditayangkan belum mendapatkan keterangan resmi dan klarifikasi dari pihak Polres Sampang.(hen)