JAKARTA, IndonesiaPos
Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem) mencium bau amis dari klausul soal pemilihan gubernur Jakarta dipilih presiden.
Sistem pemilihan kepala daerah (pilkada) secara tak langsung itu dikhawatirkan bakal meluas di Indonesia.
“Jangan-jangan memang ada intensi secara sengaja dari kekuatan politik di DPR untuk jadi pintu masuk bagi pengubahan sistem pemilihan yang lain,”kata pembina Perludem Titi Anggraini. Minggu, 10 Desember 2023
Titi mengatakan argumen rencana gubernur Jakarta dipilih presiden ialah efisiensi anggaran pilkada. Supaya dana itu bisa dialihkan untuk pembangunan.
Menurut Titi, narasi tersebut berbahaya. Pasalnya, DKI memiliki anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) tertinggi di Indonesia.
“Saya menangkap skenario yang lebih besar yaitu memindahkan mekanisme pilkada di seluruh Indonesia secara tidak langsung,” ujar dia, pada acara diskusi virtual Crosscheck Metro tv bertajuk ‘Gubernur Jakarta Dipilih Presiden? Karpet Merah Gibran Jika Kalah Pilpres?’.
Titi juga mencurigai ada kepentingan partai politik di DPR. Sebab, Jakarta tidak memiliki masalah soal anggaran.
“Jadi biaya demokrasi elektoral itu bisa dipastikan tidak akan mengganggu sama sekali biaya pembangunan dan infrastruktur,”tambah Titi
Jokowi Pilih Bungkam Tak Tanggapi Wacana Hak Interpelasi di DPR