Rapat pembahasan hujan buatan PDAM TKR
TANGERANG, IndonesiaPos.co.id
Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Kerta Raharja (TKR) Kabupaten Tangerang menyepakati membuat hujan buatan. Hal itu lantaran kondisi air Sungai Cisadane terus mengering akibat kemarau berkepanjangan. Akibatnya cadangan air baku bagi pelanggan dan mitra usaha perusahaan daerah ini menurun.
Direktur Utama PDAM TKR Kabupaten Tangerang, Rusdy Machmud mengatakan, kesepakatan pihaknya dengan rekanan mereka telah mencapai tahap kesepakatan. PDAM TKR pun telah menjalin kerja sama dengan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), dalam hal ini dengan Balai Besar Teknologi Modifikasi Cuaca. Menurutnya, hujan buatan itu diperlukan lantaran saat ini sumber air baku bagi pelanggan PDAM berkurang.
“Kami akan melakukan koordinasi dengan BPPT terkait dengan hujan buatan di wilayah Tangerang. Hujan buatan ini diharapkan akan membantu mengatasi kemarau panjang,” katanya saat ditemui di Puspemkab Tangerang, Senin (7/10/19).
Dijelaskan Rusdy, pelaksanaan hujan buatan ini dikoordinir oleh Pengurus Daerah Persatuan Perusahaan Air Minum Seluruh Indonesia (Pengda Perpamsi) Provinsi Banten. Perpamsi akan segera berkoordinasi dengan BPPT penggunaan Kapur Tohor aktif (CaO) sebagai bahan semai untuk meningkatkan efektivitas teknologi modifikasi cuaca (TMC) atau disebut dengan hujan buatan.
“Sudah dipersiapkan dan tinggal menunggu penyemaian garam di titik awan yang berpotensi hujan. Kami harap ini menjadi solusi memecahkan kemarau panjang,” ungkapnya.
Sementara, Sekda Kabupaten Tangerang, Maesyal Rasyid menuturkan, pihaknya sangat mendukung rencana melakukan teknologi modifikasi cuaca atau hujan buatan. Musababnya, itu sebagai langkah Pemerintah Kabupaten Tangerang melalui PDAM TKR dalam mengantisipasi kekurangan bahan baku air bersih.
“Selain untuk pelayanan air bersih, juga untuk membantu petani mengatasi ketersedian lahan pertanian. Karena area persawahan di Tangerang banyak bergantung pada sungai Cisadane,” tuturnya.
Ditambahkan Rasyid, saat ini kondisi debit air Sungai Cisadane masih naik turun. Turunnya debit air Sungai Cisadane dilihat dari Bendung Pasar Baru atau Pintu Air 10. Namun kondisi ini masih normal.
“Sungai ini merupakan sumber air baku utama bagi pengelola air besih di Kabupaten Tangerang. Kalau kemarau berkepanjangan tentu akan mengganggu pelayanan air bersih, karena volume air akan terus menurun,” pungkasnya.(nia)