JEMBER, IndonesiaPos
Pihak DPRD Jember maupun Pemkab Jember dibuat bingung dengan beredarnya selebaran pengajuan PAPBD Jember tahun 2023 di medsos yang memasukkan anggaran dana hibah maupun bansos hingga Rp.234 milyar.
Ahmad Halim wakil ketua DPRD Jember kepada media mengaku bahwa selebaran tersebut dikategorikan selebaran hoaks karena ada indikasi melalui proses editing.
“Ini di pastikan hoaks dan editan keliatan dari tebalnya cetakan beda,”tuturnya.
Lebih lanjut dia menjelaskan, sesuai Kebutuhan belanja P APBD 2023, bahwa anggaran untuk KPU dan Bawaslu 40 % 58,6 , gaji ASN kekurangan 10,6 M, gaji P3K kurang 65 M, gaji non ASN 27 M, instif PAUD 4 M, DAU kelurahan 3 M,BPJS dan BPJS kesehatan 400 juta. “Jadi Totalnya 177,8 miliar,”ujarnya.
Yang harus di penuhi, menurut Ahmad Halim, kekurangan tersebut diambilkan dari pos pengurangan semua kegiatan OPD. Namun Halim tidak merinci berapa global jumlah anggaran riil APBD Jember 2023.
Agar lebih yakin, Halim sempat menanyakan persoalan ini ke Sekda Jember, Hadi Sasmito. “Jawabannya Sekda juga gak paham,”tegas Halim meneruskan pesan Whatapp.
Senada dengan Halim, Sekda Jember Hadi Sasmito sendiri saat diklarifikasi IndonesiaPos mengaku bahwa pemkab Jember berusaha transparansi terkait persoalan-persoalan anggaran.
“APBD kita di era sekarang memang informatif gak ada yang disembunyikan dan semua sesuai regulasi,”terangnya.
Datanya sendiri lanjut Hadi sudah dikirim ke DPRD Jember “Datanya sudah lama dikirim.Tapi data yang beredar itu bukan dari legislatif maupun eksekutif jadi tidak terjamin kebenarannya,”sambungnya.
Seperti pemberitaan sebelumnya, Rencana pemkab Jember mengajukan anggaran dana sebesar Rp.234 milyar untuk dana bansos dan Dana hibah di Perubahab APBD 2023 tersebar dalam sebuah selebaran yang viral di media sosial.
Dalam selebaran tersebut menyebutkan ada sekitar Rp.202 milyar dana hibah dan Rp 32 milyar dana bansos yang diajukan.(kik)
PAPBD 2023 Viral Di Medsos, Pemkab Jember Usulkan Dana Hibah dan Bansos Hingga Rp234 Milyar