BANYUWANGI, IndonesiaPos
Proses belajar mengajar yang masih sistem daring yakni belajar di rumah masih terus dilakukan, disaat dalam kondisi pandemi Covid-19.
Untuk mengurangi kejunahan belajar di rumah salah satu siswi kelas 1C SDN model Banyuwangi, Feodora Nesya Rahayu Handayani (7) memanfaatkan belajar dengan alam bersama ibu kandungnya, Betty Prastyo Handayani, di pantai Pulau Santen. Minggu (13/09/2020)
Betty mengatakan, belajar di bibir pantai salah nsatu cara untuk mendidik anaknya agar tidak terlalu jenuh untuk belajar. “Belajar di tepi pantai selain menikmati
keindahaan, juga agar tidak terlalu jenuh mas,”tutur Betty kepada IndonesiaPos.
Menurutnya, belajar itu tidak hanya di dalam gedung, belajar juga dapat dilakukan di alam terbuka sehingga membuat suasana dan semangat baru. Cara ini lah yang Betty terapkan untuk kondisi daring,
“Tidak hanya bisa bermain di pantai saja namun tujuan Nesya ke pantai adalah untuk belajar mengerjakan tugas dari guru sekolahnya,”ungkapnya.
Selain itu, dirinya terus menerapkan protokol kesehatan denghan menggunakan masker, jaga jarak, dan sering cuci tangan disaat putrinya pergi belajar di bibir pantai
“Jaga protokol itu penting mas, jangan lupa kita kalau keluar rumah pakai masker mas,”ujar perempuan beranak dua ini.
Usai Nesya mengerjakan tugasnya, dia langsung bermain ombak yang di dampingi oleh Betty. Meski demikian, disaat bermain di pantai Nesya tetap mengenakan
pelampung karet yang di bawa dari rumah, hal itu dilakukan untuk menjaga keselamatannya.
Tidak hanya dip[inggir pantai, sambung Betty, namun, di tempat-tempat terbuka, bahkan juga di sawah, taman, hal itu, di lakukan seminggu sekali
“Belajar dengan alam membuat otak lebih konsentrasi mas, saya harapkan anak saya agar tidak jenuh.”tutup Betty. (ari bp)