SUMENEP – IndonesiaPos
Banyaknya orang gila yang berkeliaran di jantung kota Keris Sumenep, nampak lembaga Pemerintah Daerah Kabupaten Sumenep enggan bertanggung jawab.
Dua lembaga kedinasan di Kabupaten Sumenep yang enggan bertanggung terkait orang gila yang berkeliaran yakni Dinas Sosial Dan Dinas Kesehatan Sumenep.
Kepala Bidang Rehabilitasi Sosial Fajarisman mengatakan, Dinas Sosial tidak punya wewenang untuk persoalan orang gila yang ada di wilayah Kota keris.
“Kalau orang tersebut masih gila, yang punya kewajiban adalah dinas kesehatan Sumenep,”ujarnya.
Sedangkan tugas dan fungsi untuk merawat orang gila ada di Dinas Sosial. Dan pemulihan lanjutan dalam rangka meningkatkan fungsi sosial, artinya apa, bisa berinteraksi sama masyarakat dan bisa bekerja lagi sebagai mestinya.
“Indikator kinerja utama dinas sosial adalah meningkatkan kemandirian fungsi -fungsi sosial, yang terbangun dan perkembangan di masyarakat,”terangnya.
Agar tidak salah kamar, kata dia, kalau dinas sosial menangani orang gila secara langsung, itu sangat fatal dalam tugas dan fungsi sebagai lembaga dinas sosial
“Karena orang gila seharusnya diberi perawatan, asesmen, dan diagnosis oleh alih medis yaitu Dinas Kesehatan Sumenep,”tegas Fajarisman
Sementara itu, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian penyakit Kusmawati, menjelaskan maraknya orang gila yang ada di wilayah Sumenep bukan tugas dan fungsi dinas kesehatan. Orang gila yang ada di pinggir jalan kota Sumenep, kewenangannya dinas sosial.
“Persoalan gila banyak diluar daerah Sumenep, apakah orang gila dari Jawa atau kota lain, itu tugasnya di dinas sosial untuk di kembalikan ke wilayah masing- masing,” Kata Kusmawati dengan nada santainya
Fungsi dinas kesehatan Sumenep akan melayani dari kesehatannya saja, kalau yang lain -lain kewenangannya dinas sosial,
Banyaknya orang gila yang tidak menggunakan pakaian, itu tugasnya dinas sosial bukan tugas dari fungsi dinas kesehatan, ucap Kusmawati dengan wajah tertawa.( am/dyh ).
