SAMPANG,IndonesiaPos – Komisi II DPRD Kabupaten Sampang melakukan pertemuan bersama lima Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) dan Dinas Pertanian yang berlangsung di ruang komisi besar pada Rabu (26/10/2022).
Wakil Ketua Komisi II DPRD Sampang, Alan Kaisan memimpin langsung pertemuan Gapoktan dan Dinas Pertanian, dia mempertanyakan terkait realisasi program lumbung pangan yang berada di lima titik, meskipun program yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) senilai 5 Milliar dan APB Daerah senilai Rp 509 juta dengan total keseluruhan mencapai sekitar Rp 5,5 Milliar di tahun 2022.
PR Cahaya Pro Tawarkan Empat Varian Rokok Dengan Cita Rasa Yang Disukai kaum Melenial
“Kami mempertanyakan tentang progresnya dan alhamdulillah saat ini sedang proses pekerjaan. Sedangkan Dana sheering sebesar Rp 100 juta itu harus dibelanjakan pengadaan gabah,”urainya Alan Kaisan Ketua Fraksi Partai Gerindra.
Dijelaskan, ada Lima Gapoktan Sampang yang mengelola program tersebut dengan lokasi yang berbeda.
Adapun lokasi yang berbeda tersebut diantaranya
- Desa Panggung,Kecamatan Kota Sampang
- Desa Pasarenan,Kecamatan Kedundung
- Desa Sogiyan, Kecamatan Omben
- Desa Bringin Nunggel, Kecamatan Torjun dan
- Desa Mlaka, Kecamatan Jrengik
“Saya harapkan, program ini benar benar harus berkelanjutan dan tidak hanya selesai ini aja,artinya pihak kami akan terus mengawal proses program ini yang tujuannya akan bermanfaat bagi para petani,”tandasnya.
Bupati Sampang Tandatangani Hibah Tanah Untuk Pengembangan Kampus Poltera
Sedangkan, untuk pengadaan mesin tersebut dimenangkan oleh konsultan pengadaan barang dan jasa dengan cara e-katalog. Sementara pembangunan gedungnya, di swakelolakan kepada penerima manfaat.
“Dan Pangkon mesin benar benar harus disesuaikan dengan mesin tersebut. Jadi apabila tidak sesuai maka akan terancam tidak dipasang,”tuturnya.
Sementara itu, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (Disperta dan KP) Suyono, mengucapkan terimakasih kepada Komisi II DPRD Sampang yang sebagai mitranya. Dia menjelaskan, jika program lumbung pangan hingga saat ini masih mencapai sekitar 80-90 persen.
Bupati Sumenep : Jadikan HSN Sebagai Momentum Kebangkitan Ekonomi
“Kami bersama Gapoktan telah mendengarkan saran dan masukan dari Komisi II yang Insya Allah nantinya kami akan lakukan,jelasnya.
Dia juga mengemukakan, pihak penerima manfaat sudah siap untuk mengelola dengan baik. Sebab, program ini sudah dilengkapi dengan pengelolaannya, dilengkapi mesin dryer dan perangkat lainnya. Yang tentunya kualitas berasnya nanti bukan lagi medium tetapi premium. Dengan seperti itu, pendapatan petani bisa meningkat.
“Kami harap pertemuan ini, hendaknya Gapoktan bisa bekerja sama atau menggait dengan petani lainya, dan program ini benar benar bisa dimanfaatkan,”imbuhnya.(ADV/hen)