<

DPRD Jember Sidak Gudang Bulog, Check Beras Berlogo Bupati dan Wabup

JEMBER, IndonesiaPos

Sejumlah anggota dewan melakukan sidak ke Gudang Bulog di Desa Pecoro Rambipuji pada Rabu (29/4). Sidak ini dilakukan untuk mengetahui ketersediaan beras bantuan bulog yang dikemas dengan kantong berlogo foto bupati.

Dari pantauan media terlihat sisa kantong berlogo gambar bupati yang masih tersisa. Sedangkan beras yang sudah di pack atas permintaan bupati melalui dinas sosial sebanyak kurang lebih 50 ton dari 100 ton jatah yang diminta bupati untuk penanganan masalah vovid 19 sudah diambil pemkab Jember dan ada indikasi disimpan dipendopo bupati. 

Kepala Bulog Sub Divre IX Jember,  Jamaludin kepada sejumlah media mengungkapkan bahwa pihaknya hanya sebatas melayani permintaan bupati melalui Dinas Sosial untuk melakukan pengepackan. Sedangkan berasnya diakui Jamaludin berasal dari bantuan pemerintah pusat. 

“Kita hanya diminta tolong hanya untuk melakukan pengepakan saja, sedangkan karungnya dari dinas Sosial, “terangnya.

BACA JUGA : Kepala Bulog Jember Akui Bantuan Beras Bergambar Bupati dan Wabup Atas Inisiatif Bupati

Proses pengepakan ini pun menurut Jamaludin dilakukan pihak Bulog setelah mendapat surat resmi permintaan dari dinas sosial. Sesuai  Surat Nomor 460/35.09.315/2020 tentang Permohonan Bantuan Kemasan Beras Untuk Korban Bencana Non Alam Covid-19 Jember. Sesuai Keputusan Bupati Jember Nomor 188.45/178/ 1.12/2020, Tentang Penetapan Status Tanggap Darurat Bencana Non Alam Wabah Penyakit Akibat Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) Di Kabupaten Jember Tahun 2020, dengan ini mohon bantuan dan kerjasama Perum BULOG Cabang Jember untuk dapat melakukan pengemasan beras @ 25,6 Kg sebanyak 3900 (Tiga ribu sembilan ratus) zak yang akan diserahkan kepada masyarakat yang terdampak.

David Handoko Seto,  Ketua Komisi C yang ikut dalam sidak kepada media menyatakan bahwa memang ada pengepakan beras yang dilakukan bulog atas permintaan bupati. Karena itu dirinya meminta kepada bulog untuk kedepannya lebih profesional.

BACA JUGA : Bupati Faida Bohong, 5-459 Nelayan Tak Terdaftar di BPJS Ketenagakerjaan

“Saya melihat bahwa beras bantuan bulog yang berlogo bupati atas inisiatif bupati sendiri. Setelah saya melihat surat permintaan bupati melalui Dinsos menunjukkan bahwa ada permintaan untuk pengepakan kepada pihak Bulog”tegasnya.

Karena itu lanjut David,  kedepannya ia meminta kepada kepala Bulog untuk tidak lagi mengemas beras bantuan bulog dengan gambar bupati. 

“Kedepannya saya minta kepada bulog agar jangan mau mengepak beras bulog dengan menggunakan sack yang berlogo bupati, “sambungnya. 

Selain rawan konflik,  proses itu bisa berdampak pada asumsi masyarakat seolah-olah Bulog turut berpolitik. (why)

BERITA TERKINI

IndonesiaPos