BONDOWOSO, IndonesiaPos
Empat ruang kelas Sekolah Dasar Negeri (SDN) Dawuhan, Kecamatan Tenggarang Bondowoso ambruk. PadaSenin, (25/12/2023) lalu.
Penyebab ambruknya ruang kelas belum diketahui. Namun, menurut sejumlah saksi menyebutkan, bangunan tersebut kondisinya sangat memprihatinkan.
Ketua Komisi IV DPRD Bondowoso Kukuh Rahardjo mengatakan, pihaknya mengaku prihatin akibat kejadian tersebut.
“Beruntung waktu ambruk tidak ada murid, sehingga tidak menimbulkan korban jiwa,”ujar Kukuh kepada wartawan. Senin, (8/1/2024)
Menurutnya, untuk membangun gedung sekolah bagi Dinas Pendidikan sangat mudah. Pasalnya anggarannya sangat berlimpah, apalagi sisa lebih perhitungan anggaran (Silpa) APBD tahun 2023 di lembaga tersebut mencapai Rp60 miliar.
“Kita tahu kondisi sarana dan prasarana (Sarpras) sekolah di Bondowoso banyak yang memprihatinkan. Sementara pihak Dispendik pada tahun menyisakan Silpa sampai Rp 60 miliar,”tandasnya
“Anggaran sebanyak itu mestinya digunakan untuk kepentingan Sarpras pendidikan, sehingga lebih bermanfaat, bukan disimpan,”tambahnya.
Menanggapi peristiwa ambruknya gedung sekolah dasar, di Bondowoso, Direktur LSM Gernas Jember, Supri Hartono mengaku prihatin. Sebab, Diknas Bondowoso bukan tidak punya anggaran untuk membangun gedung sekolah, apalagi Diknas punya anggaran paling besar.
“Menurut saya ini kegagalan Bupati yang tidak bisa mengayomi bawahannya untuk memberikan pembinaan,”ucapnya.
Selain itu, kejadian itu menjadi catatan bagi Kementerian Dalam Negeri untuk mengevaluasi Pj Bupati Bondowoso, karena tidak mampu mengelola APBD sehingga yang menjadi korban lembaga pendidikan.
Kalau menurut saya Mendagri wajib mengevaluasi kinerja Bupati Bondowoso yang tidak mampu mengelola anggaran, sehingga di lembaga pendidikan menyisakan anggaran mencapai puluhan miliar, itu hanya satu OPD belum lagi yang lainnya,”imbuhnya.
Atap Sekolah Ambruk, Kepala Sekolah Malah “Dibungkam” Kepala Dinas