<

Geram Ucapan Kepala BPKAD, Gus Saif Desak BK Lapor APH

JEMBER, IndonesiaPos

Menyikapi persoalan pelecehan yang dilakukan kepala BPKAD, Penny Artha Medya kepada DPRD Jember,  KH. Saiful Ridjal (Gus Saif), salah seorang tokoh ulama/ tokoh pesantren yang dikenal juga sebagai aktivis di Jember mendatangi kantor DPRD Jember pada Jumat (17/4)  pagi.

Gus Saif mendorong kepada Pimpinan BK untuk segera mengambil sikap dalam pernyataan pelecehan kepada DPRD Jember tersebut. ” Dprd seharusnya merasa tersinggung dengan pernyataan tersebut. Sebab sudah jelas melecehkan DPRD, “katanya.

Dirinya mengaku hanya sebagai perwakilan dari aspirasi rakyat.” Banyak jaringan masyarakat dibelakang saya yang menanyakan persoalan ini.  Jadi jika tidak ditindaklanjuti bisa menciderai kepercayaan rakyat, “tambahnya.

Lebih lanjut menurut Gus Saif, Jika DPRD sudah tidak dianggap,maka bubarkan saja dprdnya” lanjutnya dengan nada emosi. Karena itulah ia mendesak BK untuk melakukan tindakan pelaporan .

Pernyataan ini disampaikan gus Saif kepada BK DPRD diruang sidang badan kehormatan DPRD jember pada Jumat (17/4),

Menyikapi desakan ini,  Badan Kehormatan DPRD jember dalam pernyataannya berencana melaporkan kepala BPKAD,  Penny Artha Medya ke Aparat Penegak Hukum. Mereka merasa tersinggung dengan ucapan Penny saat memberi pernyataan terkait alokasi Anggaran 479 milyar terkait  covid 19 yang dianggarkan bupati.

Hamim ketua BK DPRD jember menyampaikan bahwa apa yang diucapkan Penny memang jisudah diluar batas etika.

“Sekelas Dinas, kita ibaratkan sama dengan pembantu. Kok gak punya etika seorang pembantu melecehkan tuannya, “ungkapnya.

BK sendiri lanjut Hamim akan segera melakukan rapat internal untuk menindaklanjuti pernyataan Kepala BPKAD dengan melakukan laporan secara resmi ke APH.

Pernyataan bernada emosi tersebut terjadi saat dirinya mendengar pernyataan Penny yang mengatakan, “Tulis dulu besar-besar, DPRD tidak nyumbang realokasi covid-19, Kalau itu sudah sampeyan publish, baru langkah selanjutnya kita bicarakan (data rincian asal realokasi anggaran),” ujar pejabat perempuan ini pada sejumlah wartawan dengan nada menantang. (why)

BERITA TERKINI