BONDOWOSO, IndonesiaPos – Pimpinan Anak Cabang Kecamatan Bondowoso meminta pemerintah dan Aparat Penegak Hukum (APH) serius memberantas mafia pupuk.
Menurut, Erwin Supriyanto, pupuk subsidi menyangkut hajat banyak petani dan masyarakat Bondowoso. Sebab, mata pencariannya bergantung pada sektor pertanian.
“Kalau masalah pupuk subsidi ini masih terus begini dan tak kunjung usai, tidak ada solusi dari pemerintah gimana nasib para petani di Bondowoso”, ujar ketua PAC GP Ansor Kec. Bondowoso, Senin, (14/02/2022).
Lebih lanjut, ia menyebut kasus-kasus yang sudah di tangani masyarakat seakan-akan lenyap begitu saja seperti yang terjadi di kecamatan Botolinggo yang ditangkap di Situbondo pada tahun 2021.
“Seperti kasus yang terjadi kemarin di Botolinggo dimana ada mobil pick up L300 yang mengangkut sebanyak 200 ton kearah Situbondo yang sampai saat ini belum jelas tindakannya”, ujarnya.
BACA JUGA :
- Komisi II Ungkap Kelebihan Pupuk, Distributor dan Dinas Pertanian Saling Menyalahkan,
- Komisi II Pertanyakan, Tahun 2021 Ada Kelebihan Pupuk Sebanyak 6 Ribu Ton,
- Hindari Penyelewengan Pupuk, Komisi II Minta Distributor Libatkan PPL
Seperti sidak di Klabang dan Wonosari, komisi II menemukan 6231 ton kelebihan pupuk subsidi tahun 2021 dan juga di Wonosari ada kelebihan 206 ton, di Kecamatan Taman kelebihan 200 ton dan kecamatan Tegalampel kelebihan 563 ton di tahun 2021 yang tidak bisa dipertanggungjawabkan.
Erwin mengemukakan, kelebihan pupuk bersubsidi di tahun 2021 tersebut menunjukkan jatah pupuk subsidi untuk petani itu ada di tingkatan distrubutor dan kios.
Sementara itu, di kecamatan Pakem juga menjadi sorotan khusus karena ada dugaan penyelewengan penyaluran pupuk subsidi tahun 2021.
Lebih lanjut, dengan adanya dugaan penyelewengan tersebut petani sudah membuat surat aduan masyarakat pada KP3 Bondowoso.
“Dari banyaknya persoalan kasus-kasus yang terjadi kami atas nama petani di Kabupaten Bondowoso meminta kepada pemerintah dan APH agar serius memberantas mafia pupuk subsidi ini, jika pihak terkait tidak serius, maka petani Bondowoso akan terus menjadi korban”, pungkasnya. (heru)