<

Hormati Pengorbanan Mbah Palang, Warga Rutin Gelar Upacara Adat di Sumber Golek

BLITAR IndonesiaPos

Kirim  Sumber Golek adalah bentuk wujud syukur kepada sang pencipta, adat budaya tradisi peninggalan nenek moyang ini tak pernah luntur  oleh perkembangan peradaban moderen.

Terbukti warga masyarakat karangsono  menggelar upacara adat di Kedung sumber golek atau Dam Dawuhan desa karangsono kecamatan Kanigoro kabupaten Blitar ,pada hari Jum’at (18/12/2020).

Kepala desa Karagsono Bagas Nanggolo Yudho Dili Prasetiyono menuturkan, Sumber Golek yang hingga sekarang mata airnya bisa dinikmati oleh masyarakat desa setempat dan sekitarnya adalah berkat jasa pengorbanan kepala desa Tlogo yang disebutnya Mbah Palang.

Konon cerita yang melegenda dari mulut ke mulut, Mbah palang ini bersumpah bila berhasil membangun dam dan tidak jebol Mbah Palang rela jadi tumbalnya, nampaknya ucap sumpah itu memang benar terjadi, begitu bangunan yang  diidam idamkan banyak orang ini selesai dibangun dan tidak jebol.

Namun , Mbah Palangpun hilang raib bersaama kereta kuda atau Bendi yang dikendarainya  ketika berada dilokasi bangunan. Karena hilangnya Mbah Palang bersama dengan andong yang ditumpanginya secara tiba-tiba sontak membuat masyarakat desa Karangsono geger begitu  tersebar kabar hilangnya Mbah Palang, “Ini sebuah misteri yang sulit dipercaya, namun itu benar benar nyata,”jelas Bagas.

Antara percaya dan tidak percaya lanjut Bagas, bahwa ucap janji Mbah Palang memang terbukti, dan sampai sekarang Dam Dawuhan atau Sumber Golek tidak jebol dan tetap berfungsi dengan baik, dan setelah itu sebagai penghormatan kepada leluhur acara kirim doa terus berlangsung, dan dilestarikan,” tuturnya

Kepala desa Karangsono yang juga akarab disapa Bagas ini, lanjut menjelaskan  Dam Dawuhan atau Sumber Golek, dahulu adalah sebuah kedung sumber mata air yang berada di batas desa antara Karangsono dengan desa Tlogo, Kedung yang berada di bawah ketinggian 20 meter dari permukaan tanah.

Hingga kemudian  sumber air tak dapat dimanfaatkan untuk pengairan, beberapa kali upaya warga membuat bendung selalu gagal dan jebol tak bisa menampung air .

“Maka dari itulah Mbah Palang adalah pahlawan bagi kami, berkat pengorbanan beliau, sekarang  pengairan lancar mengaliri sawah seluas 153 hektare, dan sebagian air tersebut bisa mengairi sawah di dusun Glondong Kelurahan Satreyan Kanigoro,” jlentrehnya.

Dengan mengirim doa kepada leluhur dan ngalab berkah warga masyarakat desa Karangsono, bermunajat kepada Tuhan Yang Masa Esa, agar selalu diberi rejeki hasil panen yang berlimpah dan dijauhkan dari balak .

“Dari penuturan para pinisepuh, pada malam malam tertentu Mbah palang ini masih sering menampakan diri dengan suara lonceng andong bergemerincing dan diiringi suara bengih kudanya, nah oleh karena itu sebagai leluhur yang pernah berjasa, kita tak pernah melupakan adat kirim doa di Sumber Golek, dengan harapan Sumber Golek airnya  tetap terus mengalir sepanjang masa untuk menghidupi masyarakat desa Karangsono dan sekitarnya, karena kesaktian Mbah Palang, bagunan tersebut masih awet  dan tidak pernah jebol,” pungkasnya (Lina)

BERITA TERKINI