<

Indonesia Akan Perkuat Kerjasama Dengan Yordania

 

JAKARTA-IndonesiaPos

Sebagai dua negara bersahabat yang memulai hubungan diplomatiknya pada 1950, Indonesia dan Yordania hingga kini masih menjadi mitra baik dalam berbagai bentuk kerja sama.

Bahkan, secara khusus Raja Abdullah II, memiliki harapan khusus untuk hubungan kerja sama bersama Indonesia dibawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma’ruf Amin.

Duta Besar Yordania untuk Indonesia, Abdallah Suliman Abu Romman, menyatakan, secara khusus Raja Abdullah II mengharapkan hubungan yang kuat kedua negara dapat dipertahankan.

“Suatu kehormatan pula bagi saya untuk menyampaikan harapan dari Y.M Raja Abdullah II, untuk Presiden Joko Widodo dan Wapres Ma’ruf Amin. Serta, membahas tentang hubungan yang sangat kuat dan lama antara Indonesia dan Yordania di setiap situasi,” ucap Abdullah ketika ditemui usai menggelar pertemuan bersama Wapres Ma’ruf Amin, Senin (24/2/2020), di kantor Wapres, Jakarta.

Abdallah menambahkan, kerja sama disektor ekonomi menjadi salah satu fokus, dalam penguatan kerja sama kedua negara. “Kami juga membahas mengenai masa depan dan kerja sama antara Indonesia dan Yordania, khususnya disektor ekonomi dan Pendidikan. Tentu saja tadi itu adalah pertemuan yang sangat bermanfaat dan penting bagi kami,” jelasnya.

Meski belum pasti kapan rencana kunjungan Raja Abdullah II ke Indonesia, namun menurut Abdallah hal itu akan dilakukan setelah adanya kunjungan Presiden Joko Widodo ke Yordania.

“Saya harap begitu. Karena, sebelumnya menunggu rencana kunjungan presiden Joko Widodo ke Yordania 2 bulan lalu. Hubungan Raja Abdullah II dan Presiden Jokowi saya yakin adalah hubungan yang kuat. Serta, saya yakin kerja sama yang ada merupakan suatu kesepakatan dari kedua pemimpin,” ungkap Abdallah.

Direktur Asia Tenggara Kementerian Luar Negeri RI, Denny Abdi, mengatakan, peningkatan kerja sama sektor perdagangan sangat berpeluang dilakukan kedua negara, menyusul saat ini volume perdagangan sebesar 285 juta Dolar Amerikat Serikat pertahun.

“Nilai perdagangan sekitar 285 juta USD pertahun. Memang potensi kedepan untuk ditingkatkan masih sangat tinggi. Itu yang lagi didorong,” ujar Denny Abdi.

Denny menjelaskan, berbagai upaya akan diterapkan oleh Indonesia, guna mencapai penguatan kerja sama ekonomi dan perdagangan bersama Yordania.

“Sesuai arahan presiden kita diminta untuk meningkatkan kerja sama ekonomi, jadi dalam bentuk kemudahan akses perdagangan. Misalnya mengurangi tarif terhadap produk-produk yang kita banyak impor dari dia (Yordania) dan sebaliknya,” imbuhnya.

Sementara, fosfat dan potas yang merupakan bahan baku pembuatan pupuk, merupakan komoditas utama impor Indonesia. Sedangkan, komoditas ekspor Indonesia ke Yordania adalah berbagai produk makanan dan minuman.

BERITA TERKINI