JAKARTA – IndonesiaPos
Anggota Komisi IX DPR RI Irma Suryani Chaniago menyayangkan kisruh antara Jusuf Kalla (JK) dan Agung Laksono yang memperebutkan kursi Ketum Palang Merah Indonesia (PMI).
Irma mengatakan seharusnya JK dan Agung Laksono merasa malu karena sedang memperebutkan kursi Ketua PMI yang merupakan lembaga nonprofit.
“Malu kan, tokoh-tokoh besar seperti beliau-beliau rebutan. Publik makin curiga, ada apa di PMI kok direbutin? Lagi pula harus ada penyegaran agar PMI dapat dikelola lebih profesional meskipun PMI adalah institusi nonprofit oriented,” kata Irma, kepada Media Indonesia, Selasa (10/12).
Irma mengatakan sebaiknya PMI dipimpin oleh orang dari luar lingkaran politik. Pasalnya, PMI merupakan lembaga independen.
“Masalahnya kan PMI ini institusi independen. Harusnya dipimpin oleh orang independen, bukan orang parpol. Selain itu juga wajib ada audit publik. Biar clear,” ungkapnya.
Sebelumnya, Ketua Dewan Pakar Partai Golkar Agung Laksono terpilih menjadi Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI) periode 2024-2029 melalui Musyawarah Nasional (Munas) tandingan yang digelar di Hotel Sultan, Jakarta Pusat. Munas ini tandingan dari Munas yang menetapkan Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) sebagai Ketua Umum PMI.
Agung mengklaim, proses munas yang digelar di Hotel Sultan telah sesuai dengan ketentuan aturan di internal PMI. Ia pun menjelaskan, alasan penyelenggaraan munas itu didasari atas kekecewaan dari para pengurus PMI di bawah kepemimpinan JK.
Sementara itu, JK menilai klaim Agung Laksono merupakan tindakan melanggar hukum, karena pengurus PMI yang mendukung Agung Laksono telah dipecat karena melanggar Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga (AD/ART).
“Nah PMI harus ada satu dalam satu negara, tidak boleh ada dua, jadi kita sudah lapor ke polisi, ada yang melaksanakan ilegal seperti itu, dan itu kebiasaan beliau,” ujarnya.
“Ya sudah ke polisi ada tindakan ilegal, sudah laporkan polisi, karena tidak boleh begitu. (Pendukung Agung) Hanya beberapa orang, itu pun sudah dipecat, kita sudah pecat, karena melanggar AD/ART,” tegasnya.
JK mengatakan tidak ada nama lain selain dia sebagai calon Ketum PMI. Setelah dinyatakan terpilih lagi sebagai Ketum PMI, JK berharap PMI bekerja lebih baik dan memiliki peran lebih besar, termasuk perbaikan lingkungan serta meningkatkan jaringan.
“Ya, dari semua peserta mau aklamasi seperti itu, namun perlu formalitasnya nanti. Tidak ada calon lain, tidak ada calon lain,” kata JK.