<

IWO Pamekasan Diskusi Dengan Dinsos Bantu Janda Miskin

PAMEKASAN – IndonesiaPos

Seorang wanita asal Desa Panglegur kecamatan Tlanakan kabupaten Pamekasan Madura Jawa Timur berkehidupan miris, kesehariannya hidupnya harus meminta minta, lantaran tak pernah mendapatkan bantuan dari pemerintah kabupaten Pamekasan.

Wanita itu bernama Hamidah (41) ini memiliki 1 orang anak kesehariannya untuk dimakan harus meminta ke tetangga sebelah yang jaraknya jauh dari rumahnya. Bahkan, untuk mendapatkan air bersih, dia harus rela memikul jerigen demi kebutuhannya.

Tak hanya itu, untuk penerangan listrik dia harus mengeluarkan iuran bulanan ke tetangganya, itupun hanya dapat dua lampu untuk penerangan dirumahnya.

Ikatan wartawan online (IWO) kabupaten Pamekasan turun k elokasi untuk membantu Hamidah yang status nya seorang janda.

Namun sebelumnya, IWO itu mendatangi kantor Dinas sosial (Dinsos) kabupaten Pamekasan pada hari Jum’at (31/5/2024), untuk menyampaikan

Hamidah yang hidupnya susah.Saat diruang kerja Kepala Dinas sosial Pamekasan, Herman, tim IWO menceritakan kondisi kehidupan seorang Hamidah.

“Selain  memiliki rumah yang tak layak huni, Hamidah tak pernah mendapat bantuan dari pemerintah baik itu bantuan PKH maupun BPNT,  padahal kehidupannya sangat  memperihatinkan,”kata Humas IWO Pamekasan Ansori.

“Rumah milik Hamidah janda beranak 1 yang ditinggal suaminya akibat tenggelam beberapa tahun yang lalu itu kondisinya seperti kandang sapi bahkan tidak layak untuk ditempati. Sehingga dia harus membesarkan anaknya dalam keadaan kekurangan,”terang Ansori.

Ansori juga Kepala Dinas Sosial untuk segera membantu Hamidah karena selama ini tidak tersentuh oleh bantuan pemerintah kabupaten Pamekasan.

“Kehidupan Hamidah kondisinya  yang tinggal bersama anak yatim. Untuk dimakan saja ia harus meminta minta setelah ditinggal suaminya,”ujarnya.

Sementara itu. Heny Dyah Andryanti mengaku terenyuh dengan keadaan Hamidah yang harus tinggal di gubuk reyot dan tak layak huni itu. “Sangat sesak di dada, melihat kondisi

Hamidah harus tinggal bersama anak yatim di tempat yang tak layak. Ini menjadi tugas kita bersama,”tegasnya.

Ditempat yang sama, Herman menyampaikan,  bahwa pihaknya sudah melakukan pengecekan dan  investigasi oleh salah satu staf pegawai dinsos. Diperoleh informasi KK-nya belum didaftarkan ke DTKS oleh aparatur desa setempat

“Saya menyampaikan ucapan terimakasih kepada IWO yang telah membantu masyarkat, sehingga serta menjadi penyambung keluh kesah masyarakat yang memang bener benar membutuhkan bantuan,”ungkapnya.

Heny menyampaikan bahwa ia bersama komunitas IWO berkomitmen akan menjadi organisasi penyampai aspirasi, terlebih IWO sendiri mempunyai program program kemanusiaan.

“Semoga Pemerintah daerah kabupaten Pamekasan mendengar keluh kesah masyarakat yang sangat membutuhkan uluran tangan kita, sehingga dapat segera pemerintah untuk menanggulangi keluhan masyarakat,” imbuhnya. (Ima/dyah)

Menteri Sosial Beberkan Kelebihan Dana Bansos Sebesar Rp497 Triliun

BERITA TERKINI