<

Jack Center Desak KPK Jelaskan Hasil OTT dan Penggeledahan di Bondowoso

BONDOWOSO, IndonesiaPos

Kasus Operasi Tangkap Tangan (OTT) terhadap Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Bondowoso Puji Triasmoro dan Kasi Pidsus  Alexander Silaen oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), pada Rabu (15/11/2023) masih menyisakan belum ada kabarnya.

Kemudian, ada dua orang pihak swasta pengendali CV Wijaya Gemilang yaitu Yossy S Setiawan dan Andhika Imam Wijaya. Ke empat tersangka saat ini mendekam di rutan KPK.OTT tersebut terkait dugaan korupsi yang menjerat Kepala BKSDM dan salah seorang Kepala Bidang (Kabid).

“Kami mengumumkan beberapa tersangka, di antaranya PJ (Puji Triasmoro) Kepala Kejari Bondowoso Jawa Timur, AKDS (Alexander Silaen) Kepala Seksi Tindak Pidana Khusus Kejaksaan Negeri (Kasipidsus Kejari) Bondowoso,” kata Deputi Penindakan dan Eksekusi KPK Irjen Rudi Setiawan dalam konferensi pers di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, Kamis (16/11/2023).

Direktur Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) jack Centre Bondowoso, Agus Sugiarto menyebutkan, tindakan tim KPK kali ini sebagai langkah blunder, sebab, yang KPP sudah sudah menggeledah rumah Kepala BKSDM dan kantors Dinas Bupati Bondowoso. Namun, usai penggeledahan itu, pihak KPK menyegelnya dan dibiarkan begitu saja.

“Kita selalu bertanya-tanya, rumah kepala BKSDM dan kantor Bupati yang digeledah itu kok tidak disegel,”ujar Agus.

Agus juga mempertanyakan tindak lanjut kasus OTT dan penggeladahan di Bondowoso. Sebab, hingga saat ini pihak KPK belum juga ada kabar tentang tindak lanjut perkembangan hasil OTT. Padahal hasil OTT hingga penyitaan barang bukti di beberapa tempat yang terindikasi terlibat. Namun sampai hari ini tim penyidik KPK belum juga ada kejelasan.

“Jadi menurut kami penyidik KPK terkesan lemot. kalau tim penyidik KPK itu kinerjanya tidak jelas seperti itu, maka jangan salahkan jika publik menaruh kecurigaan terkadap pihak KPK,”tegasnya.

Dugaan lambatnya penanganan kasus hasil OTT oleh KPK tersebut terkesan setengah hati. Apalagi kasus tersebut bukan berasal dari hasil laporan pengaduan.

“Oleh karena itu, untuk menepis anggapan masyarakat Bondowoso KPK ada main, maka harus bisa memberikan penjelasan kepada publik perihal perkembangan hasil ott tersebut, biar publik tidak menafsirkan yang macam2 kepada KPK,”ungkapnya.

Menurut Agus, konstruksi hukumnya  sudah jelas, sehingga penyidik bisa menenentukan perbuatan melawan hukum (PMH ) dan bisa menetapkan tersangka baru sesuai dengan alat bukti yang di peroleh dari hasil penyitaan.

“Sekarang apa yang masih ditunggu sama tim penyidik terhadap para oknum yang terlibat. Atau memang ada upaya melokalisir persoalan itu,”tegasnya.

Agus mendesak KPK untuk segera menyampaikan hasil perkembangan penyelidikan dan penyidikan terhadap pihak-pihak terkait pada bulan ini. Jika belum ada kejalasan dari penyidik KPK, pihaknya akan minta klarifikasi secara tertulis kepada dewan pengawas KPK. Sehingga jangan sampai kejadian tersebut justru menggerus kepercayaan publik terhadap KPK.

“Kami sudah mengantongi beberapa informasi, sehingga kami menaruh kecurigaan kalau perkembangan hasil OTT KPK itu tidak seperti yang di perkirakan. iya kita liat saja mas,”terangnya.

Bahkan, tambah Agus, Jack Centre akan berkolaborasi dengan sejumlah LSM Bondowoso, untuk mengadakan aksi, agar KPK dapat memberikan klarifikasi kepada public tentang keseriusan tindak lanjut hasil OTT dan penggeledahan itu.

“Jadi kalau ini hanya berhenti pada kasus OTT, maka kami sebagai warga Bondowoso menjadi tidak percaya dengan KPK. Karena langkah ini merupakan bentuk memberikan kepastian hukum terhadap sebuah kasus yang ditangani,”imbuhnya.

Diketahui, sebelumnya Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron mengungkapkan, operasi senyap tim Komisi Antirasuah ini dilakukan pada Rabu (15/11/2023) sekitar pukul 11.30 WIB.

“Tim masih dalam proses pemeriksaan (pihak-pihak yang diamankan), kata Nurul Ghufron, Rabu sore.

Jack Centre Pertanyakan Tindak Lanjut OTT KPK di Bondowoso Tak Ada Kabar?

BERITA TERKINI