BATAM, IndonesiapPos – Dalam rangka memperdalam pengetahuan dan pemahaman pelaksanaan Operasi Pekat Seligi 2023, Polda kepulauan Riau (Kepri) menggelar pelatihan Pra Operasi (Latpraops) Pekat Seligi 2023 di Gedung Serba Guna (GSG). Selasa (21/3/2023)
Karo Ops Polda Kepri melalui Kabag Binops Ro Ops Polda Kepri AKBP Paulus Riomen Marbun, menyatakan, sesuai dengan amanat UU nomor 2 Tahun 2002 pasal 17 Polri menggemban 3 tugas pokok, memelihara keamanan dan ketertiban; penegakan hukum, dan melindungi, mengayomi, juga melayani masyarakat.
Paulus menegaskan, hal ini merupakan dasar bagi kepolisian, agar lebih profesional dalam melaksanakan tugas untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan melalui pelatihan yang dilaksanakan sekarang ini.
“Tujuan dan harapan operasi ini, untuk menciptakan kondisi masyarakat yang aman dan terkendali,”kata Paulus.
Dengan begitu menurut dia, masyarakat akan merasa nyaman dalam melakukan segala aktivitasnya tanpa ada rasa khawatir dan takut serta turut berpartisipasi aktif dalam rangka terwujudnya situasi kamtibmas aman dan kondusif.
BACA JUGA :
- Waka Polres Bintan Buka Latihan Pra Operasi Pekat Seligi 2023
- Setubuhi Anak di Bawah Umur, MRR Diamankan Polresta Tanjungpinang
- Satresnarkoba Polresta Tanjungpinang Amankan Dua TSK Pelaku Sabu
- Jelang Ramadhan, Polresta Tanjungpinang Lakukan Pelatihan Praops Pekat Seligi 2023
Paulus mengungkapkan, tujuan utama dalam pelatihan ini yaitu memperdalam pengetahuan dan pemahaman dalam kegiatan operasi. Selain itu, dapat menyamakan persepsi dalam bertindak dalam meningkatkan kualitas personil dan mendukung kelancaran pelaksanaan kegiatan operasi.
“Sadangkan sasaran utama dalam Ops Pekat Seligi 2023, yakni premanisme, perjudian, prostitusi, miras, narkoba dan senjata tajam,”tegasnya.
Paulus menambahkan, dalam mendukung kelancaran pelaksanaan operasi tersebut sangat disarankan melaksanakan pelatihan sehingga menghasilkan personil yang memiliki kemampuan dalam melakukan penindakan di lapangan secara profesional, proporsional, dan objektif.
Saya mengingatkan, untuk tetap mematuhi standar operasional prosedur (SOP) dalam mengemban tugasnya untuk mencegah timbulnya rasa antipati masyarakat,”imbuh AKBP Paulus Riomen Marbun, (Ar)
