<

JSG, Icon Jember Yang Tidak Cantik Lagi

Jember, IndonesiaPos

Jember Sport Garden (JSG) salah satu stadion milik kabupaten Jember yang pernah dinobatkan sebagai salah satu icon Jember dengan anggaran lebih dari Rp 200 milyar kini kondisinya tidak terawat.

Stadion yang dibangun pada tahun 2012 pada era bupati Djalal hingga kini sangat minim pemeliharaan. Meski sering kali digunakan untuk berbagai kegiatan pengumpulan massa, baik acara hiburan maupun event olah raga. Namun stadion yang mampu menampung penonton hingga 20 ribu tersebut sudah mengalami kerusakan di sejumlah lokasi.

Media yang turun kelokasi Stadion JSG di kecamatan Ajung, selasa (17/10/2023) mendapati sejumlah kerusakan-kerusakan. Kaca di sisi barat sudah terlihat banyak yang pecah. Besi penyanggah penutup tribun  sudah banyak yang berkarat dan berpotensi terjadi pengkroposan ( korosi). Belum lagi lintasan atlit dan rumput stadion yang terlihat mengalami kerusakan pasca digunakan konser pesta rakyat dua hari yang lalu.

Kepala Dinas PU Cipta Karya dan PUPR Jember Rahman Anda, saat dikonfirmasi media terkait penanggung jawab pemeliharaan JSG menjelaskan, pemeliharaan menjadi ranah dinas pemuda dan olah Raga (Dispora) pemkab Jember. ” Untuk perawatan ikut dispora mas,” ujarnya.

Sementara itu kepala Dispora Jember, Edy Budi Susilo saat dikonfirmasi terkait persoalan ini mengaku kalau pemeliharaan JSG bukan tanggung jawab Dispora. “Tidak mas,” jawabnya singkat.

Keberadaan stadion JSG sendiri yang kurang terawat tersebut mendapat kritikan dari sejumlah masyarakat. Adi warga Ajung mengaku risih dengan kondisi JSG sekarang. Terutama korosi di sejumlah penyanggah tribun.

“Eman gak terawat. Apalagi besi penyanggah tribun sudah banyak yang berkarat. Kalau dibiarkan terus menerus tanpa pemeliharaan ditakutkan akan kropos. Apalagi sampai ambruk,kan bisa bahaya,”terangnya.

Selain Adi, salah seorang ASN Jember juga menyayangkan dengan kondisi JSG sekarang. Menurutnya sudah menjadi kebiasaan bagi pemkab Jember yang sering “menelantarkan” bangunan milik pemkab.

“Sudah menjadi tradisi, siapapun bupatinya di Jember bisanya hanya membangun, tapi untuk merawat bangunnya sangat sulit sekali. Ini yang perlu dirubah,” ungkapnya.(kik)

 

 

BERITA TERKINI