BANYUWANGI, IndonesiaPos
Kantor Balai Taman Nasional Meru Betiri, Desa Sarongan, Kecamatan Pesanggaran Rabu (13/05) sekitar pukul 14.30 wib digruduk ratusan massa.
Kedatangan masa yang tersebut meminta pertangungjawaban kepada pihak Balai Taman Nasional Meru Betiri atas meninggalnya bapak Semianto yang beralamat di Dusun Krajan, Desa Sarongan, Kecamatan Pesanggaran saat digrebeg sedang mencari burung oleh pihak pelindung alam dan melarikan diri dan di ketemukan sedang meninggal dunia.
Masa yang mayoritas adalah warga desa Sarongan dan Kandangan tersebut secara spontan marah dan merusak kantor Balai Taman Nasional Meru Betiri. Sejumlah fasilitas kantor seperti kaca, kendaraan Dinas jenis Mitsubishi Strada Triton, 5 motor dinas Trail jenis Kawasaki KLX rusak bagian lampu dan tanhki akibat di robohkan oleh massa.
Informasi yang berhasil dihimpun awak media, kejadian tersebut bermula saat Semianto dan Sendi Anaknya Senin (11/05) sekitar pukul 19.00 wib
sedang mencari burung di area Sukamade dan digrebek oleh petugas Pelindung Alam (PA).
Sendi berhasil ditangkap oleh petugas PA sementara bapaknya Semianto berhasil lolos melarikan diri yang kemudian sekitar pukul 23.00 wib pihak PA menyerahkan Rendy ke Polsek Pesanggaran atas tuduhan pencurian burung.
Selanjutnya pada hari Rabu (13/05) sekitar pukul 10.00 wib warga Dusun Sukamade, Desa Sarongan menemukan jenazah Semianto di sungai dengan kondisi telungkup yang kemudian warga yang mengetahui menginformasikan ke pihak warga yg ada di Sarongan. Tak lama kemudian sekitar pukul 11.00 Wib pihak keluarga korban dan warga berangkat menuju lokasi penemuan jenazah di area sungai Sukamade.
Mengetahui penemuan jenazah Semianto karena dampak dari penangkapan pihak PA maka warga spontan berdatangan dan berkumpul di depan kantor Pelindung Alam Balai Taman Nasional Meru Betiri untuk meminta pertangungjawaban pihak Balai Taman Nasional Meru Betiri, yang kemudian terjadi pengerusakan fasilitas kantor dan akhirnya dapat dihentikan pihak Kepolisian dan Koramil.
Kapolres Banyuwangi, Kombes Pol Arman Asmara Syaifudin, Sik saat dikonfirmasi beberapa wartawan membenarkan kejadian tersebut.
“Iya mas, saat ini kita sedang melakukan proses penyelidikan kejadian tersebut,” Kata Arman. (nang,dod)