BONDOWOSO, IndonesiaPos.co.id
Aksi Solidaritas Tragedi Se-Darah (September Berdarah) oleh AMB (Aliansi Mahasiswa Bondowoso), mendapat pengawalan dan pengamanan dari TNI-Polri. Rabu, (2/10/2019) di depan Mapolres Bondowoso.
50 orang yang terlibat Aksi Solidarit as tersebut, dipimpin oleh Fawaid, (HMI Komisariat Bondowoso) sebagai korlap. Mereka melakukan treatikal yang menggambarkan peristiwa bentrokan antara Mahasiswa dan Polisi yang mengakibatkan jatuhnya korban. Setelah itu, melakukan tabur bunga, nylakan lilin, dan membacakan tuntutan.
Dalam tuntutannya peserta aksi, menghentikan segala bentuk tindakan represif aparat dalam menyikapi aksi-aksi demonstrasi dan ekspresi demokratis dari Mahasiswa, pelajar dan masyarakat sipil lainnya.
Usut tuntas dan tindak tegas pelaku penembakan, penabarakan serta pemukulan terhadap aktivis sehingga menyebabkan meninggalnya Randi, Mahasiswa Universitas Halu Oleo kendari, Bagus Putra Mahendra, Siswa SMA Al-Jihad Tanjung Priuk. M. Yusuf Kardawi, Mahasiswa Universitas Halu Oleo kendari, dan Faisal Amir, Mahasiswa Al Azhar Indonesia.
Mengutuk segala macam bentuk kekerasan pada massa aksi, Meminta kepada pihak Kepolisian dalam jangka waktu 10 hari untuk menangkap dan mengadili pelaku sebagai mana pada tuntutan nomor 2.
Pengamanan kegiatan tersebut menerjunkan 250 personil Polisi dan 30 personil dari Kodim 0822, yang dipimpin langsung oleh Kapolres Bondowoso AKBP Febriansyah, S.I.K. dan dibantu oleh Dandim 0822 Bondowoso Letkol Inf Jadi, S.I.P.
Dalam Aksi tersebut mendapat aspresiasi dari Kapolres Bondowoso dan Dandim 0822 Bondowoso. karena selama menyampaikan aspirasi berlangsung dengan Aman, Tertib dan Lancar, kegiatan pengamanan diakhiri dengan Apel Konsolidasi di Lapangan Apel Polres Bondowoso. (Hms.Res.Bws)
