<

Kemarau Panjang, Pelayanan Air Bersih PDAM Tirta Benteng Terganggu

Warga Berebut Air Bersih Untuk Diminum

KOTA TANGERANG, IndonesiaPos.co.id

Kekeringan yang melanda Kota Tangerang membuat suplai air bersih ke pelanggan terganggu. Pasalnya air yang dialiri ke pelanggan itu bau dan keruh. Akibatnya beragam keluhan pun disampaikan pelanggan ke Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Benteng.

Hal itu diakui oleh Direktur PDAM Tirta Benteng Kota Tangerang, Sumaryadi. Kata dia, pelayanan suplai air bersih itu terjadi sejak dua pekan, lalu. Dimana kualitas dan kuantitas air yang disalurkan tak seperti biasanya.

“Berdampak terhadap pelayanan air bersih ke masyarakat. Ya mereka semua mengeluh dengan air yang kami siplai. Ini yang kami hadapi sekarang di musim kemarau saat ini,” katanya saat dikonfirmasi, Kamis (5/9).

Dijelaskan Sumaryadi, pada kemarau 2019 ini kualitas dan kuantitas air menjadi berbau dan keruh. Penyebabnya, air baku yang ada di Sungai Cisadane menurun drastis. Sehingga pihaknya sulit mengelola air tersebut sebagai air bersih.

“Air sungainya mengendap dan levelnya semakin surut. Jadi prosesnya susah karena ada penyinaran matahari. Airnya berwarna hijau dan keruh,” paparnya.

Menurutnya, karena kemarau ini membuat sistem pengelolaan air sungai sebagai air baku tidak berjalan optimal. Pemberian zat kimia untuk menjernihkan air yang dilakukan pun membuat air menguning dan meninggalkan bau.

“Jadi keruh dan kurang bagus buat konsumen. Kami tambahkan kaporit, tetapi justru menimbulkan bau. Tiap hari pasti ada surat keluhan dari konsumen,” ujar Sumaryadi.

Diakui Sumaryadi, beragam upaya telah diakukan PDAM Tirta Benteng untuk mengantisipasi persoalan tersebut. Akan tetapi upaya itu tidak banyak membantu menghilangkan bau dan kekeruhan pada air yang disuplai ke pelanggan. Pihaknya juga telah meminta maaf kepada pelanggan PDAM Tirta Benteng terkait penurunan pelayanan suplai air bersih tersebut.

“Masih kami carikan cara lain agar ini selesai. Kami minta pelanggan bersabar karena memang air dari sungai sudah semakin surut dan kecil. Nanti semua akan kami perbaiki agar komplain tidak ada lagi,” ungkapnya.

Sementara, salah satu pelanggan PDAM Tirta Benteng asal Perumahan Buana Gardenia, Kecamatan Pinang, Kota Tangerang, Adi Patoni menyatakan, telah empat kali mengirimkan surat terkait buruknya kualitas air yang diberikan BUMD Pemkot Tangerang ini. Bahkan, air yang disuplai itu membuat kulit keluarganya mengalami gatal-gatal. Dan juga tak dapat dipergunakan untuk mencuci pakaian.

“Kami disini hanya minta airnya tidak bau sama keruh. Kan pasti ada cara menanggulangi ini, soalnya kami sudah bayar semua pemaikaian air. Jadi takut mandi karena pasti gatal dikulit,” imbuhnya.(nia)

BERITA TERKINI