PAMEKASAN,IndonesiaPos
Lembaga Pemasyarakatan ( Lapas ) Kelas II A Pamekasan menggelar pelatihan dan uji sertifikasi bagi warga binaan masyarakat di bidang jasa konstruksi, bekerjasama dengan Balai Jasa Konstruksi Wilayah IV Surabaya Direktorat Jenderal Bina Konstruksi, Kementerian Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat (PUPR) . Selasa (08/09/2020).
Pejabat Pemungut Kementerian PUPR Provinsi Jawa Timur Irsyadul Ibad mengatakan, kegiatan ini akan dilaksanakan selama 5 hari yang dimulai dari tanggal 7 sampai dengan 11 September 2020. Selama 4 hari ini akan digunakan untuk teori atau praktek dan hari terakhir ada asismen dari tim penilai dari tim LPJK Provinsi Jawa Timur tentang kompeten dan tidaknya, Jadi menunggu selama 4 hari ini.
“Sebanyak 40 peserta yang mengikuti kegiatan tersebut yang terdiri dari 20 tukang kayu, dan 20 tukang taman, dengan ini pihaknya berharap agar para peserta dapat memanfaatkan kesempatan ini dengan baik, dan bisa menyerap ilmu sebanyak mungkin guna bekal dia setelah keluar dari lapas,”paparnya.
“Seraplah ilmu sebanyak mungkin untuk bekal setelah keluar dari lapas ini, karena kesempatan seperti ini tidak mungkin akan terulang lagi, selanjutnya akan menjadi giliran untuk yang lapas-lapas lainya,”pesan Irsyad, IndonesiaPos
Lebih jauh Irsyad mengatakan, alasan memilih Lapas Klas II A ini sebagai sasaran pelatihan karena sudah menjalin kerjasama sesuai dengan harapan, dan terbukti kerjasama di tahun kemarin Lapas Klas II A Pamekasan telah banyak menghasilkan produk-produk yang unggul dan berkualitas.

“Syukur alhamdulillah tahun ini kita dapat kesempatan lagi untuk bekerjasama dengan Lapas Klas II A Pamekasan, dan sekarang tenaga konstruksi semuanya harus bersertifikat baik tukang mandor maupun tenaga ahlinya syarat utama untuk lolos tender terutama anggaran APBN harus ada sertifikatnya jika tidak ada nanti tidak akan lolos,”ungkapnya.
Dia mengungkapkan, untuk penentuan peserta pelatihan ini langsung oleh Lembaga pemasyarakat pusat. namun tidak menutup kemungkinan dari Lapas setempat mengusulkan kepada Lembaga Permasyarakatan Pusat.
Kalapas Klas II A Pamekasan M Hanafi, mengemukakan, sangat mengapresiasi kepada kementerian PUPR melalui Balai jasa kontruksi wilayah lV, karena untuk mengejar daya saing Infrastruktur yang masih tertinggal dari daerah lain, pihaknya saat ini gencar meningkatkan pembinaan konstruksi yang dapat mendukung dan meningkatkan kualitas hidup manusia, berani kompetensi walaupun asa di dalam lapas, meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di pasar kabupaten lainnya, dan mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor strategis ekonomi domestik.
“Dan pada pelatihan ini konstruksi terutama di bidang pekerjaan umum dan perumahan rakyat merupakan kegiatan konstruksi yang komplek sehingga memerlukan sumber daya yang besar, melibatkan tenaga kerja yang banyak, serta peralatan berat yang tidak sedikit,”katanya
Hanafi menemabhkan, tenaga kerja dari narapidana diperlukan SDM yang kompeten dalam menciptakan suatu sistem keselamatan dan kesehatan kerja dengan melibatkan unsur manajemen dan tenaga kerja,jelasnya.
“Dalam mewujudkan jaminan mutu penyelenggaraan jasa konstruksi yang sejalan dengan nilai-nilai keamanan, keselamatan, kesehatan yang hasil kerja sama dengan Balai konstruksi wilayah lV Surabaya berlanjutan. Saat ini juga masih menghadapi berbagai permasalahan dimulai dari rendahnya pengawasan keselamatan kerja, rendahnya SDM ahli yang bersertifikat, serta semakin tingginya angka kecelakaan kerja hingga menyebabkan kematian,”ucap Hanafi.
Untuk para narapidana M Hanafi berpesan, agar sikap menyalahkan orang lain atau sesuatu yang berada di luar kontrol adalah sikap yang dapat menghentikan laju kesuksesan seseorang. Hanafi meminta harus fokus menerima masalah yang ada, berhenti menyalahkan orang lain karena itu tidak akan mengubah diri sendiri menjadi pribadi yang lebih baik”.
Menurut Wayne Dyer, papar Hanafi usaha mencari pembenaran dalam kehidupan ini adalah sia-sia belaka. Coba berkomitmen untuk mengambil tanggung jawab penuh pada hidup Anda dan hadapi setiap masalah yang ada dengan percaya.
“Sudah semestinya kita memiliki hubungan dengan orang lain sebagai manusia. Hal tersebut dikarenakan manusia merupakan makhluk sosial yang tidak bisa hidup sendiri sehingga manusia membutuhkan bantuan orang lain terutama dengan narapidana Pamekasan,”pesannya.
Saling membantu antara satu dengan lainnya saat membutuhkan bantuan ataupun membantu ketika orang lain membutuhkan bantuan merupakan hal yang tidak bisa dipungkiri lagi. “Namun, ketika seseorang datang menolong hambanya, hendaklah kita memberikan apresiasi atau menghargai bantuan dari orang tersebut,”tandasnya. ( Ndri ).